Trump Disebut Ingatkan PM Jepang Takaichi 'Jaga Sikap' ke China

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2025 18:45 WIB
Trump ingatkan PM Jepang Takaichi untuk menjaga sikap ke China, kala kedua negara sedang 'adu mulut' soal Taiwan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan PM Jepang Sanae Takaichi. Foto: REUTERS/Evelyn Hockstein
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengingatkan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi untuk menjaga sikap terhadap China, soal isu Taiwan.

Trump menegaskan tak mau melihat perselisihan di antara kedua negara Asia Timur itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wall Street Journal (WSJ) pada Kamis (27/11) melaporkan bahwa percakapan Trump dan Takaichi itu dilakukan lewat telepon pada Selasa (25/11) lalu. Dalam percakapan itu, Trump berpesan kepada Takaichi untuk tidak main-main dengan China soal Taiwan.

"Trump mengatur percakapan telepon dengan Takaichi dan mengingatkan sang PM untuk tidak memprovokasi Beijing terkait kedaulatan pulau (Taiwan) tersebut," demikian lapor WSJ, mengutip pernyataan sejumlah pejabat Jepang dan Amerika.

"Imbauan itu halus. Trump juga tidak mendesak Takaichi untuk menarik ucapannya," lanjut laporan WSJ, seperti dikutip Channel News Asia (CNA).

Perbincangan Trump dan Takaichi ini terjadi di tengah ketegangan panas antara China dan Jepang belakangan ini.

Juru bicara pemerintahan Jepang Minoru Kihara sementara itu membantah laporan WSJ. Kihara mengatakan tak ada permintaan semacam itu dari Trump kepada Takaichi.

"Artikel tersebut menyatakan bahwa Trump meminta Takaichi untuk tidak memprovokasi pemerintah China. Tidak ada permintaan semacam itu," kata Kihara, seperti dikutip AFP.

Sebelumnya pada Senin (24/11), Xi Jinping sudah terlebih dahulu menelepon Trump untuk menekankan pentingnya menjaga perdamaian dunia.

"China dan AS pernah berjuang berdampingan melawan fasisme dan militerisme dan sekarang harus bekerja sama untuk mengamankan hasil Perang Dunia II," kata Xi kepada Trump, seperti dikutip AFP.

"Mengingat apa yang sedang terjadi, semakin penting bagi kita untuk bersama-sama menjaga kemenangan Perang Dunia II," lanjut Xi.

China dan Jepang sedang ribut buntut pernyataan Takaichi pada 7 November lalu. Takaichi saat itu mengindikasikan Jepang dapat mengerahkan Pasukan Bela Diri apabila China menyerang Taiwan.

Selama ini, China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sedangkan Taiwan ingin merdeka dan berulang kali menekankan hanya rakyat Taiwan yang bisa menentukan masa depan pulau tersebut.

Masalah Taiwan sejak lama dipandang oleh China sebagai hal yang sensitif dan tak bisa dinegosiasikan.

Beijing sudah meminta Takaichi menarik ucapannya usai membuat kisruh. Namun, Takaichi menolak hingga China makin meradang.

Menurut pejabat Jepang, upaya Trump menengahi China dan Jepang tak lepas dari kepentingan Amerika Serikat. Trump disebut berupaya mempertahankan kesepakatan rapuh antara AS dan China soal perdagangan.

"Presiden tidak mau ketegangan soal Taiwan membahayakan kesepakatannya dengan Xi yang tercapai bulan lalu, yang meliputi janji China untuk membeli produk-produk agrikultur dari petani AS yang terdampak perang dagang," demikian laporan WSJ.

Juru bicara Takaichi sejauh ini menolak berkomentar.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER