PM Thailand Minta Maaf Akui Gagal Atasi Banjir Bandang Bunuh 170 Orang
Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul meminta maaf dan mengakui gagal mengatasi banjir bandang yang menerjang sejumlah provinsi di negara tersebut.
Permintaan maaf Anutin muncul saat dia menguraikan rencana pemulihan untuk wilayah terdampak banjir pada Sabtu (29/11). Dia juga mengakui kekurangan pemerintah dalam menangani bencana tersebut.
Bangkok Post melaporkan PM Anutin telah melayangkan permintaan maaf atas "kegagalan negara untuk melindungi masyarakat korban banjir, berjanji akan memperbaikinya."
Saat berkunjung ke wilayah terdampak banjir Hat Yai, Anutin juga mengaku sudah menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat.
"Karena pemerintah tak mampu mengurus dan melindungi mereka," ungkap Anutin, dikutip NBC News.
Lebih lanjut, Anutin mengatakan pemerintah bakal memberi kompensasi ke mereka yang terdampak banjir pekan ini.
PM Thailand itu juga menguraikan langkah-langkah bantuan tambahan termasuk penangguhan utang dan pinjaman jangka pendek tanpa bunga untuk usaha serta renovasi rumah.
Dia menyebut setiap warga akan mendapat pinjaman hingga 100 ribu baht tanpa bunga selama enam bulan.
Juru bicara pemerintah Siripong Angkasakulkiat juga mengatakan kerajaan Thailand akan menyumbang 100 juta baht atau sekitar Rp52 miliar ke Rumah Sakit Hat Yai yang rusak parah karena banjir.
Sebanyak 12 provinsi di Thailand diterjang banjir imbas hujan lebat selama berhari-hari.
Badan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand melaporkan lebih dari 1,4 juta rumah tangga dan 3,8 juta warga terkena dampak banjir.
Hingga kini korban tewas imbas bencana tersebut di Thailand mencapai 170 orang.
Skala banjir dan jumlah korban tewas memicu kritik luas terhadap pemerintah di bawah kekuasaan Anutin.
Partai oposisi, Pheu Thai, menuduh Anutin berulang kali gagal mengelola krisis. mereka juga mewanti-wanti PM itu bisa kehilangan jabatan akibat banjir.
(isa/rds)