Korea Selatan mengajukan protes ke kantor perwakilan Rusia dan China di Seoul pada Rabu (10/12) usai sejumlah jet tempur kedua negara itu mendekati wilayah udara pertahanan (ADIZ) Negeri Ginseng belakangan ini.
Direktur Jenderal Biro Kebijakan Internasional Kementerian Pertahanan Lee Lwang Suk mengatakan Korsel sudah menyampaikan protes ke atase pertahanan Kedutaan Besar China dan Rusia di Seoul. Ia juga mewanti-wanti akan mengambil tindakan tegas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Militer kami akan terus merespons secara aktif terhadap aktivitas jet tempur negara tetangga yang memasuki ADIZ sesuai hukum internasional," kata Lee, dikutip AFP.
Korsel juga sempat murka dan mengerahkan jet tempur untuk mencegah aktivitas jet tempur China-Rusia dekat ADIZ mereka.
Zona wilayah pertahanan udara adalah area di mana pesawat seharusnya mengidentifikasi diri saat mendekat.
Menanggapi tindakan dan protes Korsel, China menyebut aktivitas jet tempur mereka dan Rusia sebagai bagian latihan militer rutin tahunan.
Sebetulnya kejadian semacam ini bukan kali pertama. Pada November tahun lalu, Korsel juga mendeteksi lima jet temput China dan enam milik Rusia.
Insiden lain terjadi pada Juni dan Desember 2023 dan pada Mei serta November 2022.
Penerbangan ini menambah ketegangan regional yang memanas imbas perselisihan China dan Jepang.
Jepang sebelumnya menuduh jet tempur China mengarahkan radar pengendali tembak ke pesawat pasukan Negeri Sakura.
Perselisihan itu terjadi saat hubungan kedua negara membara imbas pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi.
Takaichi mengatakan serangan bersenjata terhadap Taiwan bisa jadi dasar Jepang mengerahkan pasukan sebagai bagian konsep pertahanan kolektif.
Beijing murka dan meminta Takaichi menarik ucapannya. Namun PM Jepang itu enggan. Konflik pun kian memanas dan berlarut-larut.
Selain itu, penerbangan jet tempur China-Rusia muncul usai Amerika Serikat merilis dokumen Strategi Keamanan Nasional Gedung Putih. Dalam file tersebut mereka menyerukan negara sekutu meningkatkan anggaran pertahanan guna meredam aktivitas China dan membela Tawan.
(isa/bac)