Thailand Tuduh Kamboja Ubah Situs Cagar Budaya Jadi Pos Militer

CNN Indonesia
Jumat, 12 Des 2025 10:35 WIB
Thailand tuduh Kamboja ubah situs cagar budaya jadi pos logistik militer. (TANG CHHIN Sothy / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand menuduh Kamboja menggunakan situs cagar budaya di perbatasan sebagai pos logistik militer untuk menyerang wilayah Bangkok.

Wakil juru bicara Angkatan Darat Kerajaan Thailand Kolonel Richa Suksuwanon mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan bukti-bukti mengenai tindakan pasukan Kamboja tersebut.

"Kami sedang mengumpulkan bukti melalui foto dan video yang menunjukkan bahwa Kamboja menggunakan situs-situs tersebut sebagai benteng maupun gudang senjata dalam operasi mereka," kata Richa dalam konferensi pers, Kamis (11/12), seperti dikutip The National Thailand.

Richa menegaskan situs arkeologi tidak boleh diserang dalam sebuah pertempuran. Namun demikian, jika situs-situs bersejarah ini dipakai dalam operasi militer yang dimaksudkan menyerang Thailand dan membahayakan prajurit maupun warga sipil, Bangkok tentu akan "membela diri".

"Ketika kami mendapati Kamboja menggunakan area-area ini sebagai instalasi militer, gudang senjata, pos komando, maupun fasilitas penyimpanan peralatan penting, dan mereka menggunakannya untuk menyerang kami sehingga menyebabkan kerugian bagi personel kami serta berdampak pada warga sipil, prinsip kami adalah membela diri," tukasnya.

Richa menyatakan tindakan defensif semacam itu diperbolehkan berdasarkan hukum internasional. Ia yakin komunitas internasional akan memahami posisi Thailand.

Pengumpulan bukti ini dilakukan seiring dengan antisipasi Bangkok bahwa Phnom Penh bakal mencoba menuduh Thailand menghancurkan situs-situs warisan budaya di perbatasan kedua negara.

UNESCO sebelum ini telah memperingatkan Kamboja dan Thailand untuk tidak merusak situs warisan dunia Kuil Preah Vihear, yang jadi salah satu titik panas pertempuran.

UNESCO mewanti-wanti pertempuran di area bersejarah tersebut dapat membahayakan eksistensi kuil. Badan itu pun mendesak kedua belah pihak melindungi warisan budaya di perbatasan dan mematuhi kewajiban berdasarkan hukum internasional.

Perang Thailand dan Kamboja kembali pecah pada Senin (8/12) usai Thailand mengeklaim seorang prajuritnya tewas dalam baku tembak di perbatasan.

Thailand mengerahkan jet tempur untuk menyerang instalasi militer Kamboja, yang dibalas Kamboja dengan menembakkan roket BM-21, termasuk ke permukiman sipil.

Hingga Rabu (10/12) siang, sembilan tentara Thailand tewas akibat perang. Lebih dari 120 orang juga terluka.

Sementara itu, korban sipil di Thailand sebanyak tiga orang.

Di pihak Kamboja, warga sipil yang tewas akibat perang sebanyak 10 orang per Rabu. Korban luka mencapai 60 orang.

(blq/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK