Inggris Ancam Keluar Keanggotaan jika ICC Bersikukuh Tangkap Netanyahu

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 17:15 WIB
Inggris dilaporkan mengancam akan keluar dari ICC jika lembaga peradilan internasional tersebut bersikeras menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Jaksa ICC, Karim Khan, mengatakan pemerintah Inggris pada tahun lalu mengancam akan memotong anggaran untuk ICC. (AFP/LUIS ACOSTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Inggris dilaporkan mengancam akan keluar dari Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) jika lembaga peradilan internasional tersebut bersikeras menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Jaksa ICC, Karim Khan, mengatakan pemerintah Inggris pada tahun lalu mengancam akan memotong anggaran untuk ICC apabila pengadilan tetap melanjutkan rencana penangkapan Netanyahu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari itu, pemerintah Inggris juga disebut mengancam akan membatalkan pengadopsian Statuta Roma, sebuah perjanjian yang menjadi dasar pembentukan ICC untuk mengadili kejahatan hak asasi manusia (HAM) berat di dunia.

Pernyataan Khan ini termaktub dalam sebuah dokumen yang diajukan ke ICC untuk membela keputusannya menuntut Netanyahu.

Dalam dokumen itu, Khan tidak menyebutkan siapa yang menyampaikan ancaman tersebut. Ia hanya mengatakan ancaman itu datang melalui panggilan telepon pada 23 April 2024 oleh seorang pejabat Inggris.

Meski tidak disebut secara gamblang, laporan tersebut mengindikasikan bahwa penelepon kemungkinan adalah Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, David Cameron.

Khan mengatakan pejabat Inggris tersebut berpendapat bahwa penerbitan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant adalah tindakan yang tak proporsional.

Khan juga mengeklaim pada bulan tersebut, ia turut diperingatkan oleh seorang pejabat Amerika Serikat (AS) bahwa akan ada konsekuensi buruk jika ia mengeluarkan surat perintah penangkapan tersebut.

Surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant sendiri dikeluarkan pada 21 November 2024.

Khan saat ini telah mengundurkan diri dari kasus Netanyahu dan Gallant karena tersandung kasus dugaan pelecehan seksual dan sedang menjalani penyelidikan. Khan telah membantah semua tuduhan terhadapnya.

Dilansir dari The Guardian, Khan menyatakan dirinya baru tahu tentang tuduhan pelecehan seksual terhadapnya pada 2 Mei lalu. Empat hari kemudian, katanya, pihak ketiga yang tidak dikenal memberitahunya bahwa pengaduan mengenai perilakunya telah diajukan ke komisi etik ICC tanpa persetujuan terduga korban.

Khan berujar perempuan tersebut kemudian mengatakan ia tak ingin melanjutkan penyelidikan, dan masalah itu pun dihentikan. Namun, sebuah akun anonim di X muncul dan mengungkit kembali tuduhan tersebut pada Oktober.

Dalam dokumen tersebut, Khan berupaya menggambarkan bahwa dirinya bersikap netral dan profesional sepanjang proses hukum ini. Ia menggarisbawahi bahwa rencananya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu telah lebih dulu dilakukan sebelum tuduhan pelecehan seksual terhadapnya muncul.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER