Rusia Vonis 13 Tahun Penjara Tentara Bayaran Ukraina Asal Inggris

CNN Indonesia
Kamis, 18 Des 2025 20:25 WIB
Pria Inggris dijatuhi hukuman 13 tahun di kamp penjara keamanan tinggi Rusia, Kamis (18/12), setelah dinyatakan bersalah sebagai tentara bayaran Ukraina.
Rusia vonis 13 tahun penjara tentara bayaran asing Ukraina asal Inggris, Hayden Davies. (via REUTERS/Russian Prosecutor General's Off)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pria warga negara Inggris dijatuhi hukuman 13 tahun di kamp penjara keamanan tinggi Rusia setelah dinyatakan bersalah sebagai tentara bayaran untuk Ukraina, pada Kamis (18/12).

Jaksa Rusia menyatakan pria itu merupakan tentara bayaran yang memihak Ukraina melakukan pertempuran melawan pasukan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejaksaan Agung Rusia mengidentifikasi warga Inggris itu sebagai Hayden Davies berusia 30 tahun dan menyatakan ia diadili oleh pengadilan di wilayah Donetsk yang dikuasai Rusia, dilansir Reuters.

Wilayah itu termasuk salah satu dari empat daerah Ukraina yang diklaim Moskow pada 2022 dan ditolak Kyiv serta negara-negara Barat sebagai pencaplokan ilegal.

Jaksa Rusia merilis video yang menunjukkan Davies sedang diperiksa saat berdiri di balik jeruji besi, mengenakan mantel hitam dan kepala dicukur.

Dalam video itu, Davies mengatakan, ia telah pergi ke Ukraina untuk bergabung dengan Legiun Internasional yang membayarnya sejumlah US$400-500 (sekitar Rp6-8 juta) per bulan.

Legiun Internasional untuk Pertahanan Ukraina merupakan unit dalam militer Ukraina yang terdiri dari relawan asing.

Ketika ditanya apakah ia mengakui bersalah atas dakwaan itu, Davies menjawab "ya" sambil menganggukkan kepala. Namun belum jelas terkait pernyataan Davies disampaikan di bawah tekanan atau tidak.

Hingga kini belum ada komentar langsung dari Kementerian Luar Negeri Inggris.

Pada Februari, pemerintah Inggris menyatakan Davies bukan tentara bayaran, melainkan tawanan perang yang berhak mendapat perlindungan berdasarkan Konvensi Jenewa.

Inggris juga mengecam apa yang mereka sebut sebagai pemanfaatan tawanan perang oleh Moskow untuk "tujuan politik dan propaganda."

Jaksa Rusia mengatakan pada Kamis (18/12) bahwa Davies tiba di Ukraina barat pada Agustus 2024.

Ia menandatangani kontrak untuk bertempur bersama Legiun Internasional, menjalani pelatihan militer, dan terlibat pertempuran melawan pasukan Rusia di Donetsk.

Jaksa juga menyebut Davies ditangkap oleh Rusia pada musim dingin 2024 saat membawa senapan serbu buatan Amerika Serikat dan amunisi.

Sementara itu, Media Inggris melaporkan Davies pernah bertugas di militer Inggris, telah menikah, dan berasal dari Southampton.

Pada Maret lalu, pengadilan Rusia juga menjatuhkan hukuman 19 tahun penjara kepada warga Inggris lainnya, James Scott Rhys Anderson.

Ia dinyatakan bersalah karena bertempur untuk Ukraina di wilayah Kursk, Rusia Barat.

(rnp/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER