Putin Siapkan Rudal Oreshnik Ikut Tempur Akhir Tahun Ini

CNN Indonesia
Jumat, 19 Des 2025 12:56 WIB
Putin menyatakan rudal Oreshnik siap bertugas di pertempuran mulai akhir tahun ini, skala kehancuran rudal sama dahsyat dengan nuklir.
Putin siapkan rudal Oreshnik mulai bertugas di pertempuran akhir tahun ini. Foto: Mikhail METZEL / POOL / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan rudal balistik jarak menengah, Oreshnik, bakal siap digunakan dalam pertempuran pada akhir tahun ini.

"Pada akhir tahun ini, sistem rudal jarak menengah baru dengan rudal hipersonik Oreshnik akan mulai bertugas di pertempuran," kata Putin dalam pertemuan dengan para petinggi militer di Moskow, Rabu (17/2).

Rudal Oreshnik diklaim mampu membawa banyak hulu ledak dan dapat meluncur dengan kecepatan hingga Mach 10. Putin mengeklaim rudal ini tidak bisa dicegat dan memiliki skala kehancuran yang sama dahsyatnya dengan serangan nuklir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media pemerintah Rusia menyebut Oreshnik cuma butuh waktu 11 menit untuk mencapai pangkalan udara di Polandia dan 17 menit untuk mencapai markas NATO di Brussels. Belum diketahui apakah rudal ini membawa hulu ledak nuklir atau konvensional dalam operasinya.

Rudal jarak menengah memiliki jangkauan sekitar 500-5.500 kilometer. Senjata semacam itu dilarang dalam perjanjian era Soviet yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat dan Rusia pada 2019.

Dilansir dari The Moscow Times, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memperingatkan bahwa jangkauan rudal Oreshnik menimbulkan ancaman bagi Eropa. Zelensky telah mendesak negara-negara Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada perusahaan-perusahaan Rusia yang terlibat dalam pengembangannya.

Rudal Oreshnik pertama kali terungkap ke publik pada November 2024 setelah digunakan dalam serangan Rusia ke Kota Dnipro di Ukraina.

Putin kala itu mengatakan serangan tersebut merupakan uji coba yang sukses dan menggambarkan penggunaan pertama rudal tersebut sebagai peringatan kepada AS dan Inggris karena telah mempertimbangkan untuk memasok senjata jarak jauh ke Ukraina.

Sebelum ini, Putin menyatakan akan mengerahkan rudal Oreshnik ke Belarus sebelum akhir tahun. Pada Kamis (18/12), Presiden Belarus Alexander Lukashenko mengatakan rudal tersebut sudah tiba di negaranya sejak Rabu dan akan mulai dipakai dalam pertempuran.

Lukashenko pada kesempatan itu tidak merinci berapa banyak rudal Oreshnik yang telah dikerahkan ke Belarus, demikian dilaporkan South China Morning Post (SCMP).

Pengumuman Lukashenko ini muncul ketika negosiasi untuk mengakhiri perang di Ukraina memasuki fase krusial. Rusia sudah mengancam akan memperluas serangannya ke Ukraina apabila Kyiv dan negara-negara Barat menolak tuntutan Kremlin.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah berupaya mengakhiri perang Rusia vs Ukraina dengan menyodorkan sejumlah poin proposal damai. Namun, usulan itu ditolak Ukraina karena dianggap sangat menguntungkan Rusia.

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER