Kenali Gangguan Bipolar pada Anak

Agnes Winastiti | CNN Indonesia
Jumat, 26 Agu 2016 10:08 WIB
Penelitian menunjukkan bahwa 1,8% dari anak-anak dan remaja menunjukkan adanya gangguan bipolar, atau gangguan suasana hati.
IIustrasi (Thinkstock/Fuse)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penelitian menunjukkan bahwa 1,8% dari anak-anak dan remaja menunjukkan adanya bipolar, atau gangguan suasana hati.

Meskipun begitu, gangguan ini didiagnosis saat usia akhir dua puluhan atau awal tiga puluhan.

Informasi berikut ini akan membantu kamu menentukan apakah kamu atau orang yang kamu sayangi memiliki gangguan bipolar.

Kenali tanda-tanda mania, atau periode suasana hati yang tinggi.

Selama periode mania, umumnya terlihat perasaan euforia, kreativitas, dan kesadaran yang tinggi. Periode awal dapat berlangsung beberapa jam atau bertahan selama beberapa hari atau minggu.

Berikut tanda-tanda awal:
- Memiliki perasaan "bahagia", sangat bahagia, bahkan dalam beberapa kasus penderita merasa tak terkalahkan. Hal ini sering disertai dengan perasaan bahwa penderita memiliki kekuatan khusus atau menyerupai Tuhan.
- Memiliki pikiran yang mudah melompat dari satu topik ke topik lainnya sehingga sulit bagi penderita untuk berkonsentrasi pada satu hal tertentu.
- Berbicara dengan begitu cepat sehingga orang lain tidak dapat memahami yang ia katakan, serta merasa gelisah dan tidak tenang.
- Mampu begadang atau hanya membutuhkan tidur selama beberapa jam, tetapi tidak merasa lelah pada esok harinya.
- Menunjukkan perilaku sembrono. Selama tahap awal, penderita bisa berjudi dalam jumlah yang besar, berinvestasi yang penuh risiko, menghabiskan uang untuk membeli barang-barang yang mahal, mengundurkan diri dari pekerjaan, dan sebagainya.
- Terlihat sangat mudah marah dan memiliki ketidakmampuan ekstrem dalam bertoleransi pada orang lain. Hal ini dapat berkembang menjadi kecenderungan untuk memulai debat dan berkelahi dengan orang lain yang tidak sependapat dengan dirinya.

Dalam beberapa kasus tertentu, penderita dapat mengalami delusi dan halusinasi serta penglihatan-penglihatan tertentu. (misalnya percaya telah mendengar suara Tuhan atau malaikat).

Kenali karakteristik gangguan bipolar pertama.

Bentuk bipolar ini merupakan yang paling umum dan ditandai dengan perilaku mania-depresif. Penderita yang dapat dikategorikan mengalami gangguan ini adalah penderita yang telah melalui setidaknya satu periode mania atau campuran. Penderita ini juga mungkin mengalami periode depresi.
- Penderita bipolar I biasanya paling mungkin mengalami kegembiraan yang berujung pada tindakan berbahaya.
- Bentuk gangguan ini sering kali mengganggu kehidupan kerja dan hubungan penderita.
- Mereka yang terkena dampak bipolar I lebih mungkin untuk mencoba bunuh diri, dengan tingkat bunuh diri 10-15%.
- Penderita bipolar I juga berisiko tinggi memiliki atau mengembangkan masalah penyalahgunaan zat.

Ada hubungan antara bipolar I dan hipertiroidisme, sehingga penderita dianjurkan untuk pergi ke dokter.

Kenali karakteristik gangguan bipolar kedua.

Pada gangguan jenis ini, episode mania tidak terlalu intens, tetapi episode depresinya sangat mendalam. Penderita terkadang mengalami versi hipomania yang teredam, tetapi hal yang mendasarinya biasanya depresi.
- Penderita bipolar dua sering salah didiagnosis mengalami depresi. Pelajari lagi perbedaan antara depresi bipolar dan depresi biasa.
- Depresi bipolar berbeda dari MDD karena sering dipasangkan dengan gejala mania. Terkadang keduanya bertumpang-tindih. Dibutuhkan ahli untuk membedakan kondisi ini.
- Bagi penderita bipolar II, periode mania dapat ditunjukkan dengan rasa cemas, mudah marah, atau memiliki pikiran berlomba. Gairah kreativitas dan aktivitas kurang umum ditemukan.
- Sama seperti bipolar pertama, pada bipolar kedua terdapat risiko tinggi untuk bunuh diri, hipertiroidisme, dan penyalahgunaan zat.
- Bipolar kedua cenderung lebih umum terjadi pada wanita daripada pria. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER