Jakarta, CNN Indonesia -- Mata merah setelah berenang ternyata bukan akibat klorin, tetapi sebenarnya disebabkan oleh urin yang terkandung dalam air kolam renang. Begitu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Seharusnya, kamu tidak kencing saat berenang. Air urin dan keringat yang bercampur dengan klorin akan menciptakan senyawa kimia. Senyawa inilah yang membuat matamu perih dan memerah.
Masalahnya akan lebih buruk kalau kolam renang ada di dalam ruangan yang kualitas udaranya buruk. Hal itu akan mengakibatkan kontaminan ini terakumulasi di udara.
Udara segar adalah penting. Super klorinasi dapat menjadi cara yang efektif untuk membersihkan air kolam dengan memakai suatu produk, tetapi hal ini tidak akan bekerja jika udara penuh dengan iritasi.
Pusat AS untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, mengungkapkan bahwa bau klorin yang kuat, yang ditemukan di beberapa kolam bukan tanda dari kolam renang yang bersih, tapi sebenarnya bau yang dilepaskan oleh iritasi tersebut.
Ini memembuktikan bahwa kolam yang sehat tidak harus memiliki bau kimia yang kuat.
Namun Michele Hlavsa, kepala Program Kolam Sehat CDC, mendesak masyarakat untuk tidak terhalang oleh penelitian ini. "Kolam adalah cara terbaik untuk mendapatkan aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk tetap sehat Namun, pengguna kolam renang harus menyadari bagaimana mencegah infeksi saat berenang.” katanya.
Itulah mengapa penting bagi perenang untuk melindungi diri dengan tidak menelan air saat berenang.
Selain itu juga sebaiknya orang yang ingin berenang dapat menjaga kesehatannya dengan tidak melakukan aktivitas renang saat sedang sakit. Hal tersebut dapat lebih memicu air akan semakin terinfeksi.
“Sebaiknya tingkat klorin yang dipakai hanya 1 sampai 3 ppm,” kata Hlavsa menambahkan.
(ded/ded)