Jakarta, CNN Indonesia -- Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Selama kemajuan itu, berkembang juga globalisasi yang berdampak juga pada banyak hal. Salah satunya hal-hal yang berbau up to date dalam berbagai aspek yang kita sebut dengan Trend.
Trend fashion terbaru mencakup banyak aspek yang berbeda dari kehidupan masyarakat. Misalkan pakaian, mobil, perangkat elektronik. Lalu, kebanyakan orang terutama remaja yang mengikuti trend ini sebagai cara untuk mengekspresikan diri mereka sendiri dan sebagai pembeda jati diri. Namun, dengan adanya trend ini bakal menimbulkan dampak positif maupun negatif.
Zaman sekarang sebagian remaja masih malu jika tidak mengikuti trend. Sehingga mereka mau saja merelakan uang saku mereka untuk hal-hal yang tidak terlalu penting. Sebenarnya boleh saja up to date atau kekinian, tetapi juga harus tahu kapan harus mengeluarkan uang dengan benar. Apalagi masih meminta uang jajan sama orang tua.
Menurut data survey 82,5 persen responden mengenai masalah ini mengatakan bahwa para remaja selalu mengikuti saja trend yang ada tanpa melihat motif apapun. Hal ini yang mengakibatkan mereka membeli suatu barang secara spontan tanpa harus direncanakan.
Tanggapan responden pun beragam. Dengan perkembangan budaya ataupun zaman menuntut sebagian orang untuk mengikutinya. Namun hal tersebut dengan tidak sengaja membentuk pola hidup dan karakteristik anak lalu dapat berdampak pada perilaku buruk untuk ke depannya, yaitu dapat menjadi pribadi yang boros, pribadi yang tidak puas, dan pribadi yang tidak bisa mengontrol akan hal sesuatu.
Dilihat dari data, jumlah para remaja putri merupakan persentase terbanyak yang cenderung dapat dipengaruhi untuk berperilaku konsumtif. Di mana mereka memiliki karakteristik khas seperti mudah tertarik pada mode, mudah terbujuk iklan dan rayuan penjual, tidak hemat, kurang realistik, romantis dan impulsif. Karakteristik ini tampaknya memudahkan mereka terjerat dalam perilaku membeli yang kurang efisien.
Kita sebagai remaja dan sebagai calon pemimpin masa depan harus memiliki pribadi yang positif dan hemat, mengapa? Dengan terlalu mengikuti hal-hal berlebihan dalam membeli atau yang kita sebut pribadi konsumtif akan mengakibatkan pribadi yang tidak baik.
Mengisi waktu remaja dengan yang positif dan bermanfaat lebih baik, daripada harus mengikuti trend kekinian yang tidak ada habisnya. Misalkan, berbisnis kecil-kecilan seperti membuka online shop, mengisi kegiatan di sekolah atau kampus seperti ekskul-ekskul yang bakal membuat keterampilan pribadi bertambah.
Di zaman yang serba ada atau modern ini, mari kita sebagai penerus bangsa harus memajukan bangsa Indonesia sendiri. Hindari hal-hal yang berdampak negatif, hindari pergaulan bebas, hindari narkoba. Terutama sifat konsumtif yang akan membentuk pribadi yang boros dan buruk.
(ded/ded)