KPU Jakarta Persilakan Ahok-Djarot Gunakan Balai Rakyat

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 14 Nov 2016 13:08 WIB
Balai Rakyat yang dibuka Ahok-Djarot tak dipermasalahkan asal tidak berdiri di lokasi terlarang seperti rumah ibadah dan lembaga pendidikan.
KPU DKI Jakarta tak mempermasalahkan Balai Rakyat yang dibuka pasangan Ahok-Djarot. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta tidak mempermasalahkan keberadaan balai rakyat yang dibuka pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat. Tempat pengaduan warga itu dinilai salah satu metode kampanye pasangan calon dalam Pilkada DKI Jakarta.

Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pembukaan balai rakyat tak menyalahi aturan kampanye. Menurutnya, selain mengunjungi calon pemilih, kampanye juga bisa dilaksanakan dengan warga yang datang ke pasangan calon.
Kecuali jika dilakukan di tempat-tempat yang dilarang seperti tempat ibadah dan lembaga pendidikan," kata Sumarno di Kantor KPU Jakarta, Senin (14/11).

Balai rakyat yang dibuka tim kampanye Ahok-Djarot berlokasi di Rumah Lembang di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Di tempat tersebut, pasangan petahana itu akan menerima silaturahmi warga ibu kota setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.

Menurut Sekretaris Tim Pemenangan, Ace Hasan Syadzily, Ahok dan Djarot akan menampung seluruh aspirasi warga yang berkunjung ke Balai Rakyat selama masa kampanye. Setelah cuti kampanye selesai atau kembali aktif jadi gubernur, Ahok akan melihat masalah apa saja yang bisa segera dicarikan solusinya.
Ahok menampik dugaan pendirian Balai Rakyat karena terjadinya penolakan di beberapa lokasi ketika dia dan Djarot berkampanye.

"Bukan soal ditolak di beberapa tempat. Kami tetap datang ke lapangan," ujarnya di Rumah Lembang, Jakarta, Senin (14/11).

Penolakan terhadap pasangan nomor urut dua ini beberapa kali terjadi. Pertama, penolakan terjadi di Rawa Belong lalu berlanjut hingga ke Kedoya Utara. Penolakan oleh sejumlah massa yang mengklaim sebagai warga itu terkait dugaan penistaan agama yang dituduhkan pada Ahok.

Pada Senin pagi ini pun, Djarot ketika berkunjung ke Sawah Besar, Jakarta Pusat kembali ditolak massa. Tak hanya menggelar spanduk penolakan, massa bahkan menutup portal jalan yang diduga akan dilewati oleh Djarot. (sur/yul)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER