Diperiksa Tersangka, Ruhut Jamin Ahok Kooperatif

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Selasa, 22 Nov 2016 10:30 WIB
Ruhut menyatakan Ahok tak perlu ditahan dalam kasus penistaan agama karena selama ini kooperatif dan tidak akan menghilangkan barang bukti.
Ruhut Sitompul menyebut Ahok akan kooperatif dan tidak akan menghilangkan barang bukti dalam kasus penistaan agama. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ruhut Sitompol mengatakan, Basuki Tjahjaja Purnama alias Ahok akan kooperatif dalam menghadapi kasus penistaan agama. Karena itu menurut juru bicara pasangan Ahok-Djarot Saiful Hidayat ini, Ahok tidak perlu ditahan dalam perkara ini.

"Pak Ahok betul-betul sangat kooperatif," kata Ruhut di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (22/11).

Ruhut menemani Ahok saat menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka di Mabes Polri. Ahok sendiri saat tiba tak memberikan penjelasan apapun pada awak media yang menunggu.
Ruhut menegaskan, meski Ahok sudah jadi tersangka dan ancaman hukumannya hingga lima tahun, bukan berarti ia harus ditahan.

"Satu kasus tidak boleh disamakan dengan kasus yang lain, apalagi ada subjektivitas dari reserse," kata mantan pengacara ini.

Ahok selama ini kooperatif karena selalu datang saat dipanggil. Bahkan sebelum jadi tersangka, Ahok berinisiatif untuk datang memberikan keterangan.

"Kedua, tidak menghilangkan barang bukti. Barang bukti sudah di tangan Mabes Polri," kata Ruhut.
Selain itu, Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu tidak melarikan diri. "Jadi tidak usah khawatir. Kami semua patuh kepada hukum," ujar Ruhut.

Saat ini Ahok telah datang nemenuhi panggilan pemeriksaan penyidik. Dia tidak memberikan pernyataan apa-apa kepada awak media.

Ahok ditetapkan sebagai tersangka setelah penyelidik melakukan gelar perkara terbuka terbatas yang dihadiri oleh pihak terlapor, pelapor dan pengawas.

Dia dilaporkan karena dianggap menyinggung umat Islam dengan menyitir surat Al Maidah ayat 51 dalam kunjungannya ke Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Hal ini sempat menimbulkan polemik, termasuk pengerahan puluhan ribu massa 4 November kemarin. (sur/asa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER