Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapat keluhan warga terkait persoalan banjir yang kembali melanda wilayahnya di daerah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, lantaran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) cuti dari jabatannya.
Nasir, warga Pasar Taniwan, Kapuk, mengatakan ketika Ahok belum mengambil cuti kampanye, banjir dan genangan air cepat surut dalam waktu 3-4 jam dari rumah warga. Hal itu karena ada petugas yang membantu menyedot air.
"Tapi saat Pak Gubernur enggak aktif, di sini banjir berhari-hari. Saat dicek sudah enggak ada lagi petugas yang menyedot airnya," kata Nasir.
Mendengar keluhan tersebut, Anies berjanji jika terpilih sebagai gubernur akan melakukan pembenahan sistem kerja. Sistem itu, kata Anies, akan membuat kerja tak tergantung dari pemimpinnya.
"Supaya siapa yang memimpin, siapa kepala dinasnya itu semua bisa berjalan. Sekarang kan tergantung ditongkrongin apa enggak kerjanya," ujar Anies.
Lebih lanjut Anies menjanjikan, bila nanti ia terpilih, setiap program dan penanggungjawabnya akan dipublikasikan, salah satunya dengan memanfaatkan telepon seluler.
Hal itu, kata Anies, bertujuan untuk mempermudah warga ketika menemui persoalan. Warga disebutnya dapat langsung menghubungi pihak yang bertanggung jawab.
"Semua program yang ada di Kelurahan ada di handphone. Semua yang bertanggung jawab foto dan nomornya bisa langsung dihubungi," ujar Anies.
Menurut Anies, saat ini warga kurang mengetahui sosok pemimpin di wilayahnya seperti di tingkat wali kota.
"Yang kita tahu kan hanya gubernurnya, wali kotanya ada yang tahu enggak? Kalau mau jadi pejabat ya harus mau dipublikasikan," ucap Anies.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri memiliki program Jakarta Smart City yang berbasis aplikasi Jakarta Smart City Apps dan Jakarta Smart City Portal.
Program yang sudah berjalan hampir dua tahun itu, telah memiliki command center. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga menggandeng sejumlah rekanan dalam menjalankan aplikasi berbasis aktivitas di Jakarta.
Aplikasi-aplikasi yang dimaksud adalah Qlue (aplikasi melaporkan berbagai masalah yang ditemui masyarakat di Jakarta), Qlue Transit (aplikasi untuk mengecek lokasi bis), Ruangguru (aplikasi mencari guru pribadi), serta iJakarta yang merupakan perpustakaan digital.
Dalam masa kampanye selama lebih dari satu bulan, Anies juga berencana untuk memperbaiki dan memperluas konsep program berbasis aplikasi yang dimiliki Jakarta saat ini.
(obs)