Ahok: Djarot Lebih Baik dari Nomor 1 dan 3
Puput Tripeni Juniman | CNN Indonesia
Selasa, 27 Des 2016 15:36 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat lebih baik dari para pesaing di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Ucapan itu muncul, karena Ahok, sapaan Basuki, masih harus melanjutkan proses persidangaan kasus dugaan penistaan agama dan membuat Djarot berpotensi bakal menggantikan Ahok.
"Putusan bakal lama, Djarot sanggup kerja. Djarot lebih baik dari nomor 1 dan 3. Jangan mau dibohongi daripada Djarot mending nomor 1 atau 3," kata Ahok di Rumah Lembang usai mengikuti sidang putusan sela di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (27/12).
Ahok meminta para relawan dan pendukung di Rumah Lembang untuk berjuang memenangkan pilkada satu putaran saja.
"Kalau kami satu putaran, akan mempermalukan orang-orang yang menyudutkan saya," tutur Ahok.
Ahok menjelaskan, setelah masa cuti kampanye yang berakhir pada 11 Februari 2017 dan jika terpilih kembali, dia akan tetap menjadi gubernur DKI Jakarta dengan status nonaktif. Ahok menyebut, akan memberi masukan dan berkoordinasi dengan Djarot.
Ahok juga membantah beredarnya kabar PDIP yang ingin menjatuhkannya melalui kasus penistaan agama untuk bisa memberikan kursi kepada Djarot.
"Kami teruji dengan karakter kami. Kalau ada isu PDIP mau habisin Ahok itu enggak bener, Megawati sayang saya," tutur Ahok.
Ahok saat ini tengah menjalani proses persidangan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Majelis Hakim memutuskan untuk melanjutkan perkara Ahok ke pokok perkara dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi dan pembuktian dakwaan.
Agenda berikutnya, yaitu pemeriksaan saksi, akan berlangsung di gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pekan depan, Selasa, 3 Januari 2017, pukul 09.00 WIB. (obs)
Ucapan itu muncul, karena Ahok, sapaan Basuki, masih harus melanjutkan proses persidangaan kasus dugaan penistaan agama dan membuat Djarot berpotensi bakal menggantikan Ahok.
"Putusan bakal lama, Djarot sanggup kerja. Djarot lebih baik dari nomor 1 dan 3. Jangan mau dibohongi daripada Djarot mending nomor 1 atau 3," kata Ahok di Rumah Lembang usai mengikuti sidang putusan sela di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (27/12).
"Kalau kami satu putaran, akan mempermalukan orang-orang yang menyudutkan saya," tutur Ahok.
Ahok menjelaskan, setelah masa cuti kampanye yang berakhir pada 11 Februari 2017 dan jika terpilih kembali, dia akan tetap menjadi gubernur DKI Jakarta dengan status nonaktif. Ahok menyebut, akan memberi masukan dan berkoordinasi dengan Djarot.
Ahok juga membantah beredarnya kabar PDIP yang ingin menjatuhkannya melalui kasus penistaan agama untuk bisa memberikan kursi kepada Djarot.
"Kami teruji dengan karakter kami. Kalau ada isu PDIP mau habisin Ahok itu enggak bener, Megawati sayang saya," tutur Ahok.
Ahok saat ini tengah menjalani proses persidangan sebagai terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Majelis Hakim memutuskan untuk melanjutkan perkara Ahok ke pokok perkara dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi dan pembuktian dakwaan.
Agenda berikutnya, yaitu pemeriksaan saksi, akan berlangsung di gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pekan depan, Selasa, 3 Januari 2017, pukul 09.00 WIB. (obs)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK