Debat Cagub DKI, antara Diskotek Stadium, Mille's, dan Alexis
CNN Indonesia
Minggu, 15 Jan 2017 07:58 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Debat tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang digelar Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta pada Jumat malam (13/1), turut menyinggung persoalan pemberangusan praktik prostitusi.
Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, menyebut cagub nomor urut dua yang merupakan petahana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak tegas dalam melakukan penertiban tempat-tempat hiburan malam.
Anies menilai Ahok tebang pilih dalam menertibkan lokalisasi. Anies menyatakan akan tegas menggusur kawasan prostitusi kelas menengah ke atas seperti Hotel Alexis di Jakarta Utara.
Nama Alexis sebagai sebuah hotel pernah mencuat ketika Ahok berniat menertiban kawasan lokalisasi Kalijodo pada awal 2016 lalu. Kala itu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung terang-terangan menyindir Ahok yang berani tegas memberangus lokalisasi Kalijodo namun tidak memberantas adanya praktik prostitusi di Hotel Alexis.
Selain mempertanyakan perizinan di Alexis, Lulung menyebut ada pelacur di tempat tersebut sekaligus mempertanyakan mau atau tidak Ahok menertibkannya. “Alexis izinnya apa, griya sehat. Ada pelacur di sana. Mau enggak Ahok tertibkan (Alexis) di sana," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/2).
Namun pernyataan Lulung bahwa ada pelacuran di Alexis disangkal oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta saat itu, Catur Liswanto. Catur menyatakan, ”Alexis tempat hiburan, bukan tempat prostitusi. Selama pemantauan kami, tidak ada bukti-bukti seperti itu (jadi tempat prostitusi).”
Atas dasar itu Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan penindakan terhadap Alexis. “Maka kami tidak berani menindak. Kami kan harus berdasarkan bukti,” ujar Catur, Jumat (12/2).
Kembali ke acara debat, Ahok yang menanggapi komentar Anies soal Hotel Alexis, menyatakan telah berhasil menutup Diskotek Stadium dan Mille’s.
Selama Ahok menjabat terdapat dua diskotek yang ditutup, yaitu Diskotek Stadium dan Diskotek Mille’s. Diskotek Stadium yang berlokasi di Jl Hayam Wuruk, Jakarta Barat, resmi ditutup pada 19 Mei 2014. Penutupan Stadium dipicu oleh tewasnya Bripda Jacky Vay Gumerang karena overdosis narkotika saat clubbing di diskotek empat lantai itu pada Jumat (16/5).
Adapun Diskotek Mille's yang berlokasi di Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, tamat riwayatnya alias resmi ditutup pada Rabu 12 Oktober 2016. Serupa dengan “nasib” Stadium, Mille’s ditutup menyusul tertangkapnya AKP Sunarto yang kedapatan membawa sabu dan pil ekstasi.
Sementara itu, masih terdapat diskotek-diskotek dan hotel lain yang beroperasi memberikan hiburan malam yang diduga kuat menjadi sarang peredaran narkotika dan prostitusi.
Di luar acara debat, pasangan Ahok dalam debat yaitu Djarot Saiful Hidayat, juga menanggapi pernyataan Anies yang menyindir Ahok pilih-pilih dalam melakukan penertiban terkait Alexis.
Djarot memastikan bakal menindak tegas semua tempat hiburan malam yang melakukan pelanggaran. "Kami juga kalau ada pelanggar, dan itu terbukti, pasti itu hukum. Sekarang saya tanya siapa yang bisa menutup Stadium, siapa? Kemudian kemarin Miles, kalau memang melanggar betul, ya sudah kami tutup,” tegas Djarot saat memenuhi undangan relawan di kawasan di Kemang, Sabtu (14/1).
Sebagai sebuah hotel, nama Alexis memang tersohor. Dilansir dari situs https://www.alexisjakarta.com/, Hotel Alexis adalah pelopor hotel hiburan dewasa dengan konsep one stop entertainment.
Alexis juga sempat membetot perhatian Tito Karnavian ketika masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Ketika itu, Tito yang saat ini menjadi Kapolri, tidak menyangkal adanya praktik prostitusi di Hotel Alexis.
Ahok pun ketika Kadisparbud masih dijabat oleh Catur Liswanto mengakui adanya praktik prostitusi di Alexis. Bahkan Ahok saat itu sempat memarahi Catur yang membantah adanya pelacuran di Alexis.
"Saya marahi Kadisparbud, ngomong apa Alexis nggak ada pelacuran? Bilang saja ada. Saya cek ya Pak, begitu turun, waduh Pak, semua jenis ada, Pak," kata Ahok dalam sambutan kepada mahasiswa Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia perihal Pembangunan Sosial di Balai Kota, Selasa (16/2).
Ahok bahkan juga menyebut,” Di Alexis itu lantai tujuhnya 'surga dunia', lo. Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu lo, tapi di lantai tujuh.”
Ahok juga mengakui bahwa semua jenis pekerja seks komersial alias pelacur dari berbagai negara ada di Alexis. Seperti kemudian diakui Catur, di Alexis ada tempat karaoke, bar, spa, dan kamar hotel. Di sana dia juga melihat ada wanita lokal dan asing.
Namun, tempat itu tak bisa ditutup karena tidak ada bukti pelanggaran. “Enggak ada bukti (ada pelacuran di Alexis). Enggak tahu. Masak saya ketok satu per satu (kamarnya)?" ucap Ahok saat itu.
Persoalan Alexis ini kembali ramai di media sosial setelah disinggung di ajang debat pilkada. Anies menyebut Ahok lemah dalam menertibkan prostitusi. "Untuk urusan penggusuran (Ahok-Djarot) tegas, tapi untuk urusan prostitusi, Alexis, lemah!" kata Anies.
Calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, menyebut cagub nomor urut dua yang merupakan petahana Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak tegas dalam melakukan penertiban tempat-tempat hiburan malam.
Anies menilai Ahok tebang pilih dalam menertibkan lokalisasi. Anies menyatakan akan tegas menggusur kawasan prostitusi kelas menengah ke atas seperti Hotel Alexis di Jakarta Utara.
 Foto: CNN Indonesia/Adhi WicaksonoAnies Baswedan saat tampil dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Nama Alexis sebagai sebuah hotel pernah mencuat ketika Ahok berniat menertiban kawasan lokalisasi Kalijodo pada awal 2016 lalu. Kala itu Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung terang-terangan menyindir Ahok yang berani tegas memberangus lokalisasi Kalijodo namun tidak memberantas adanya praktik prostitusi di Hotel Alexis.
Selain mempertanyakan perizinan di Alexis, Lulung menyebut ada pelacur di tempat tersebut sekaligus mempertanyakan mau atau tidak Ahok menertibkannya. “Alexis izinnya apa, griya sehat. Ada pelacur di sana. Mau enggak Ahok tertibkan (Alexis) di sana," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (12/2).
Namun pernyataan Lulung bahwa ada pelacuran di Alexis disangkal oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta saat itu, Catur Liswanto. Catur menyatakan, ”Alexis tempat hiburan, bukan tempat prostitusi. Selama pemantauan kami, tidak ada bukti-bukti seperti itu (jadi tempat prostitusi).”
Atas dasar itu Pemprov DKI Jakarta tidak melakukan penindakan terhadap Alexis. “Maka kami tidak berani menindak. Kami kan harus berdasarkan bukti,” ujar Catur, Jumat (12/2).
Kembali ke acara debat, Ahok yang menanggapi komentar Anies soal Hotel Alexis, menyatakan telah berhasil menutup Diskotek Stadium dan Mille’s.
 Foto: CNN Indonesia/Adhi WicaksonoAhok saat memberi pernyataan dalam debat cagub-cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono) |
Selama Ahok menjabat terdapat dua diskotek yang ditutup, yaitu Diskotek Stadium dan Diskotek Mille’s. Diskotek Stadium yang berlokasi di Jl Hayam Wuruk, Jakarta Barat, resmi ditutup pada 19 Mei 2014. Penutupan Stadium dipicu oleh tewasnya Bripda Jacky Vay Gumerang karena overdosis narkotika saat clubbing di diskotek empat lantai itu pada Jumat (16/5).
Adapun Diskotek Mille's yang berlokasi di Lokasari, Mangga Besar, Jakarta Barat, tamat riwayatnya alias resmi ditutup pada Rabu 12 Oktober 2016. Serupa dengan “nasib” Stadium, Mille’s ditutup menyusul tertangkapnya AKP Sunarto yang kedapatan membawa sabu dan pil ekstasi.
Sementara itu, masih terdapat diskotek-diskotek dan hotel lain yang beroperasi memberikan hiburan malam yang diduga kuat menjadi sarang peredaran narkotika dan prostitusi.
Di luar acara debat, pasangan Ahok dalam debat yaitu Djarot Saiful Hidayat, juga menanggapi pernyataan Anies yang menyindir Ahok pilih-pilih dalam melakukan penertiban terkait Alexis.
Sebagai sebuah hotel, nama Alexis memang tersohor. Dilansir dari situs https://www.alexisjakarta.com/, Hotel Alexis adalah pelopor hotel hiburan dewasa dengan konsep one stop entertainment.
Alexis juga sempat membetot perhatian Tito Karnavian ketika masih menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Ketika itu, Tito yang saat ini menjadi Kapolri, tidak menyangkal adanya praktik prostitusi di Hotel Alexis.
Ahok pun ketika Kadisparbud masih dijabat oleh Catur Liswanto mengakui adanya praktik prostitusi di Alexis. Bahkan Ahok saat itu sempat memarahi Catur yang membantah adanya pelacuran di Alexis.
"Saya marahi Kadisparbud, ngomong apa Alexis nggak ada pelacuran? Bilang saja ada. Saya cek ya Pak, begitu turun, waduh Pak, semua jenis ada, Pak," kata Ahok dalam sambutan kepada mahasiswa Departemen Sosiologi FISIP Universitas Indonesia perihal Pembangunan Sosial di Balai Kota, Selasa (16/2).
Ahok bahkan juga menyebut,” Di Alexis itu lantai tujuhnya 'surga dunia', lo. Di Alexis itu bukan surga di telapak kaki ibu lo, tapi di lantai tujuh.”
Ahok juga mengakui bahwa semua jenis pekerja seks komersial alias pelacur dari berbagai negara ada di Alexis. Seperti kemudian diakui Catur, di Alexis ada tempat karaoke, bar, spa, dan kamar hotel. Di sana dia juga melihat ada wanita lokal dan asing.
Namun, tempat itu tak bisa ditutup karena tidak ada bukti pelanggaran. “Enggak ada bukti (ada pelacuran di Alexis). Enggak tahu. Masak saya ketok satu per satu (kamarnya)?" ucap Ahok saat itu.
Persoalan Alexis ini kembali ramai di media sosial setelah disinggung di ajang debat pilkada. Anies menyebut Ahok lemah dalam menertibkan prostitusi. "Untuk urusan penggusuran (Ahok-Djarot) tegas, tapi untuk urusan prostitusi, Alexis, lemah!" kata Anies.
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK