Cegah Tenaga Kerja Asing Ilegal, AHY Gagas Tim Pengawas

CNN Indonesia
Senin, 16 Jan 2017 16:49 WIB
Tim akan bertugas mengawasi seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk di Kepulauan Seribu. Agus tak ingin Jakarta kecolongan tenaga kerja asing ilegal.
Jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, Agus berjanji akan memprioritaskan tenaga kerja lokal ketimbang tenaga kerja asing. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan tenaga kerja asing ilegal di Jakarta tak luput dari perhatian calon gubernur Agus Harimurti Yudhoyono. Untuk mencegah semakin banyaknya tenaga kerja asing ilegal, Agus mengatakan bakal membentuk tim yang bertugas melakukan pemantauan secara rutin terhadap tenaga kerja yang ada di seluruh bagian DKI Jakarta.

"Jangan sampai inland-nya aman, tapi masuk ke Kepulauan Seribu. Kami tak mungkin kerja sendiri tapi dengan kolaborasi dan komunikasi yang baik dengan lembaga lain saya pikir bisa lakukan dengan baik," kata Agus saat ditemui di Rawa Badak Utara, Senin (16/1).

Hal itu akan ia lakukan jika menang di Pilkada 2017. Di sisi lain, untuk TKA ilegal yang sudah terlanjur beredar di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Agus mengatakan perlu ada optimalisasi dari lembaga-lembaga terkait, mulai dari kepolisian, Imigrasi, hingga Kementerian Dalam Negeri.

Selain itu, peran kepala daerah juga harus dimaksimalkan untuk meyakinkan agar para TKA yang ada tak mengganggu keamanan dari warganya, dalam hal ini warga DKI.

Agus tak hanya bicara soal pencegahan masuknya TKA ilegal. Menurutnya, hal lain yang tak kalah penting adalah upaya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memajukan tenaga kerja Indonesia terlebih dahulu.

"Pemimpin harus memikirkan untuk memajukan warganya, warga harus menjadi yang pertama mendapatkan peluang masuk ke lapangan pekerjaan," ujarnya.

Meski mengutamakan tenaga kerja lokal, Agus menekankan bahwa kesempatan itu harus dibarengi juga dengan kompetensi dari warga.

Upaya meningkatkan kompetensi warga bisa dilakukan dengan memberikan pelatihan di bidang keterampilan dan pendidikan.

"(Jika) mereka sudah memiliki keunggulan maka tak khawatir dengan masuknya TKA. Jangan sampai mereka bertanding dengan TKA tapi tak memiliki keterampilan sama sekali," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER