Jakarta, CNN Indonesia -- Merebaknya kecurangan dan kampanye hitam menjadi perhatian calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono. Untuk menghadapi kecurangan dan kampanye hitam itu, Agus beserta relawan Jaringan Nusantara meluncurkan
Gerakan Semangat Anti-Kecurangan.
Agus mengatakan, gerakan tersebut ia inisiasi setelah menampung masukan dari lapangan yang menyebut ada potensi kecurangan yang ditujukan kepada dirinya.
"Kami tak berburuk sangka, tapi banyak masukan yang diterima oleh relawan. Ini inisiatif yang diperlukan agar jalannya Pilkada DKI lancar dan jauh dari kecurangan," kata Agus saat ditemui di AHY Command Center, Rabu (18/1).
Agus sendiri enggan membeberkan kecurangan apa saja yang telah diterima oleh dirinya. Ia hanya menjelaskan bahwa dari laporan yang diberikan oleh relawan di lapangan, potensi kecurangan bisa terjadi di tiga momen, yaitu sebelum hari pencoblosan, saat hari pencoblosan, dan pasca pencoblosan.
"Sebagai tim kami harus mengantisipasi jangan sampai itu (kecurangan) terjadi karena itu bisa melukai hati semua," ujarnya.
Ketua Umum Jaringan Nusantara Aam Sapulete menjelaskan bahwa organisasi pimpinannya siap menjadi garda terdepan untuk menjaga Agus-Sylvi dari potensi kecurangan.
Jaringan Nusantara juga meminta Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta untuk lebih terbuka lagi soal pengumpulan suara saat hari pemilihan nanti.
Salah satu keterbukaan yang harus dilakukan KPU DKI adalah mempublikasikan data formulir C1 di situs resmi KPU DKI Jakarta sesegera mungkin setelah proses perhitungan di tempat pemungutan suara selesai dilakukan.
"Itu dilakukan agar masyarakat dapat melihat sertifikat hasil dan rincian perhitungan suara," kata anggota Jaringan Nusantara Iing Irwansyah.