Cagub DKI Agus Harimurti mengatakan dirinya tidak akan memiliterisasi birokrasi Jakarta. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono sempat menyinggung pengalamannya di dunia militer dalam debat Pilkada, Jumat malam (27/1). Namun, ditanyai lebih lanjut mengenai pernyataannya, dia mengatakan hal itu bukan berarti dirinya berniat memiliterisasi birokrasi.
Agus mengatakan bahwa maksud dari pernyataan itu adalah untuk menekankan pengalamannya memimpin organisasi penuh risiko di tubuh TNI. Hal ini dia yakini bermanfaat untuk upaya melakukan reformasi birokrasi yang menguntungkan warga DKI.
"Saya tak mengatakan (akan) menganut sistem militer, tapi saya punya pengalaman memimpin organisasi yang penuh dengan risiko," kata Agus saat ditemui di Hotel Bidakara, usai debat.
Agus menjelaskan organisasi TNI yang pernah dia geluti membuatnya biasa berhadapan dengan sistem yang harus teruji dan risikonya tidak main-main. Dia mengatakan jika sistem yang dijalankan tak sesuai maka imbasnya adalah kehancuran dan gugurnya prajurit di lapangan.
Dengan pengalaman seperti itu, Agus menyatakan bahwa dia ingin bisa membangun sebuah sistem birokrasi yang kapabel, memiliki transparansi, akuntabilitas, dan responsif terhadap kebutuhan di lapangan.
"Saya ingin membangun birokrasi yang juga bisa adaptif terhadap perubahan yang terjadi di masa kini," ujarnya.
Tak bisa sendiri, Agus mengatakan bahwa pengalaman Sylviana Murni yang berkecimpung selama 31 tahun di birokrasi DKI Jakarta akan dipadupadankan dengan pengalamannya di dunia militer.
Dia berniat meramu itu semua dan berharap menemukan formula terbaik untuk mereformasi birokrasi di DKI Jakarta.
"Kami akan ramu dan menjadikannya sebagai formula yang baik untuk mereformasi birokrasi dan menghadirkan pelayanan publik yang baik untuk DKI Jakarta," kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Soal Haters
Mengenai penampilan debatnya, Agus merasa tampil sangat baik. Namun begitu, Agus tak menutup diri jika ada yang mau memberikan kritikan pada dia ataupun pasangannya Sylviana Murni.
Hanya saja, Agus mengatakan kritik yang akan dia terima adalah kritik yang membangun dan bukan kritik yang berasal dari para pembenci alias haters.
"Saya terbuka menerima kritik membangun, bukan kritik haters karena itu tak akan kami tanggapi," kata Agus.
Agus menjelaskan kritik membangun yang ditujukan pada dirinya sudah pasti merupakan luapan kejujuran dari masyarakat dan itu akan dia jadikan acuan untuk memperbaiki diri.
Agus pun mengaku senang jika memang kritikan semacam itu disampaikan padanya dan dia sudah pasti akan mendengarkan itu semua lantas segera melakukan perbaikan.
Namun secara garis besar Agus mengatakan bahwa penampilannya di debat kali ini sudah memuaskan karena dia bisa menjawab dengan baik pertanyaan yang ditujukan padanya baik pertanyaan dari panelis ataupun pasangan lain.
Dia pun memiliki optimisme tinggi bahwa debat kali ini akan mempengaruhi penilaian undecided voters dan swing voters yang hingga kini mungkin belum menentukan akan memilih siapa di Pilkada DKI.
Agus berharap masyarakat bisa memahami visi misi hingga komitmen yang dia dan Sylvi tawarkan sehingga mereka semua mau memberikan suaranya untuk pasangan nomor urut satu tersebut.
"Kami saling melengkapi dan apa yang kami miliki sebelum masuk ke kontestasi ini jika relevan akan kami hadirkan untuk kemajuan birokrasi di DKI Jakarta," kata Agus.