Jakarta, CNN Indonesia -- Juru bicara pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta Agus Yudhoyono-Sylviana Murni, Rachland Nashidik, menyebut pihaknya tidak memiliki kedekatan apapun dengan Front Pembela Islam (FPI). Ia berkata, penolakan FPI terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bukan berarti ormas itu berhubungan politik dengan pasangan nomor urut satu tersebut.
"Ini bukan FPI dan Agus. Ini FPI dan Ahok. Jadi enggak ada konsesi di antara kami," ujarnya pada pertemuan antara tiga pendukung pasangan calon gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Sabtu (7/1).
Selain Rachland, acara yang digelar di Kebayoran Baru itu juga dihadiri anggota DPR Budiman Sudjatmiko yang mendukung Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan politikus Indra Jaya Piliang menyokong Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Pernyataan Rachland tersebut bermula dari cuitan Budiman di Twitter yang menyebut sejumlah kelompok radikal muncul di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, ayah Agus.
“Pertanyaanku untuk @ranabaja juga lahir dari fakta bahwa saat SBY menjadi Presiden, kelompok radikal tumbuh subur. Apa hubungan Cikeas dengan mereka?” cuitan Budiman kepada Rachland.
Rachland kemudian mengkonfirmasi kelompok radikal yang dimaksud Budiman. Politikus PDIP itu pun menjawab, FPI adalah kelompok yang ia sindir.
Namun Budiman meralat cuitannya. Ia berkata, FPI bukan kelompok radikal, melainkan kelompok beraliran fundamental yang kerap berbuat ekstrem. Menurut Budiman, FPI tidak layak berkembang dalam iklim demokrasi Indonesia.
"FPI sejak 2014 menolak Ahok sebagai gubernur. FPI juga aktif berpolitik dalam pemilihan gubernur dan ada peningkatan intensitas radikalisme terhadap hajat politik Cikeas," kata Budiman.
Rachland membantah tuduhan Budiman. Ia meminta Budiman berargumen dengan bukti konkret.
FPI, kata Rachland, memang menolak Ahok dan berencana memberikan dukungan mereka kepada pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta yang lain.
"Kalau saja ada 11 paslon di DKI, termasuk Ahok, FPI akan mendukung semua calon kecuali Ahok. Karena pada dasarnya FPI memang menolak Ahok. Mendukung Agus dan semata-mata pilihan politik mereka," tuturnya.
Berdasarkan catatan, Agus belum pernah bertemu secara terbuka dengan pimpinan FPI pada masa kampanye pilkada. Hanya Anies Baswedan yang tercatat menemui ormas itu awal tahun ini.
Pada 1 Januari lalu, Anies bertamu ke markas FPI di Petamburan, Jakarta, bertemu Rizieq Shihab dan petinggi lain ormas itu. Kala itu, Anies mengklaim ingin mengklarifikasi sejumlah isu menyangkut dirinya kepada FPI.
(abm)