Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan mengaku belum membahas arah dukungan dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua. PAN sadar jumlah kursi mereka di DPRD DKI Jakarta minim sehingga tidak akan mendahului partai pengusung Agus Yudhoyono-Sylviana Murni yang lain.
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, PAN akan bertemu dulu dengan Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Persatuan Pembangunan setelah tersingkirnya pasangan nomor urut satu itu dalam penghitungan cepat hasil pilkada, kemarin.
"Setelah tidak masuk ke putaran kedua, kami akan rapat kembali. Nanti keputusan seperti apa, setelah berdiskusi baru bisa disampaikan," kata Zulkifli di kompleks DPR, Kamis (16/2).
Saat mengusung pasangan Agus-Sylvi PAN hanya memiliki dua kursi di DPRD dari total 28 kursi empat partai pengusung.
Jumlah tersebut paling sedikit dibanding partai pendukung Agus-Sylvi lain. Oleh karena itu ia tidak igin mendahului partai lain yang memiliki kursi lebih banyak.
Soal rencana dukungan, Ketua Majelis Pemusyawaratan Rakyat itu juga mengaku belum punya rencana. PAN, kata Zulkifli, juga belum menerima tawaran dari tim pemenangan dua pasangan calon yang akan melaju ke putaran dua.
Sebelumnya, Hasil hitung cepat empat lembaga yakni LSI Denny JA, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Vox Pol, dan Polmark Indonesia, menetapkan Ahok-Djarot sebagai pemenang Pilkada DKI dengan suara di bawah 50 persen.
Dari LSI Denny, 100 persen suara masuk dalam penghitungan cepat menghasilkan Ahok-Djarot menang dengan total 43,22 persen suara, diikuti Anies Baswedan-Sandiaga Uno di urutan kedua dengan 39,91 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni meraih 16,87 persen suara.
Tiga lembaga lain yakni SMRC, Polmark Indonesia, dan Vox Pol Indonesia juga telah menerima 100 persen suara masuk untuk penghitungan cepat. Hasilnya tak jauh berbeda. Ahok di peringkat atas, diikuti Anies-Sandi di peringkat dua dan Agus-Sylvi di posisi buncit.