Djarot Sebut Almarhum Hasyim Muzadi Praktekan Islam Nusantara

CNN Indonesia
Kamis, 16 Mar 2017 14:30 WIB
Djarot menyebut almarhum Hasyim Muzadi menerapkan Islam Nusantara yang menghargai dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.
Djarot menyebut almarhum Hasyim Muzadi menerapkan Islam Nusantara yang menghargai dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. (REUTERS/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan kehilangan atas atas meninggalnya mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi. Hasyim tutup usia pada umur 72 tahun di Malang, Kamis (16/3).

Djarot menyebut almarhum Hasyim Muzadi menerapkan Islam Nusantara yang menghargai dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.

"Ceramah-ceramah yang disampaikan oleh beliau selalu menebarkan ajaran Islam yang sejuk, damai, ramah dan rahmatan lil 'alamin," kata Djarot kepada wartawan, hari ini.

Djarot mengatakan sudah mengenal sosok Hasyim sejak 2000-an ketika menjabat sebagai Wali Kota Blitar, Jawa Timur. Djarot mengenal Hasyim sebagai sosok pemimpin yang santun, ramah dan selalu membawa kedamaian.
Sebelumnya Djarot mengatakan mendukung Nahdlatul Ulama untuk mengelorakan kembali Islam Nusantara. Hal ini, katanya, penting untuk dikembangkan agar menciptakan Jakarta yang damai, sesuai dengan spirit dari pendiri NU, KH Hasyim Al Asy'ari yang mengajarkan Islam Kebangsaan.

"Cinta tanah air bagian dari iman dan NU mengayomi seluruh keberagaman yang ada. Makanya selalu ada aspek Bhineka Tunggal Ika," kata Djarot.

Djarot mengaku prihatin dengan wajah Islam yang ditampilkan dengan sangar. Dia menyatakan orang-orang yang suka memaki, suka mencela, dan gemar mengkafirkan orang lain dengan mengatasnamakan agama, bukanlah wajah Islam.

Seperti halnya Djarot, calon wakil gubernur Sandiaga Uno menyatakan duka atas wafatnya Hasyim Muzadi. Sandi menilai Hasyim memiliki peran penting di dunia politik dan agama di Indonesia.

"Beliau bukan hanya aktif dalam keagamaan tapi juga aktif berpolitik. Di sini ditunjukkan bahwa peran ulama dalam politik itu jelas (penting)," kata Sandi.
Peran politik Hasyim yang penting menurut Sandi ketika Hasyim sempat calon wakil presiden bersama Megawati Soekarnoputri pada 2004 lalu. Kemudian, kata Sandi, Hasyim juga aktif berkampanye saat Joko Widodo dicalonkan menjadi presiden.

"Kita harus menghargai posisi politik beliau, tenun kebangsaan Indonesia banyak dirajut oleh kiai Hasyim," kata Sandi.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER