Ahok dan Anies Berebut Simpati Lewat Program Lansia

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mar 2017 10:24 WIB
Simpati keluarga atau masyarakat atas program yang ditawarkan kedua kandidat, berpeluang menaikkan elektabilitas masing-masing dalam ajang pilkada.
Ilustrasi. (Detikcom/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan, sama-sama melirik warga lanjut usia dalam kampanye putaran kedua pemilihan gubernur DKI Jakarta.

Ahok, sapaan Basuki, menarik perhatian warga lansia dan perempuan melalui tawaran program Kartu Jakarta Lansia (KJL).

Tak berbeda dengan Ahok, Anies juga memiliki program memberikan jaminan hari tua bagi para warga lanjut usia di Jakarta. Jaminan hari tua yang ditawarkan berupa bantuan uang tunai per bulan, layanan kesehatan, dan transportasi gratis.

Pengamat politik dari Populi Centre Rafif Pamenang Imawan mengatakan jumlah lansia tidaklah signifikan dibandingkan jumlah penduduk secara keseluruhan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Jakarta pada 2016, jumlah lansia atau penduduk berusia 60 tahun ke atas sebanyak 659.973 orang. Sementara total penduduk Jakarta mencapai 10 juta orang.

Meski secara jumlah tak signifikan, Rafif mengatakan program lansia dapat menarik simpati para keluarga yang kesulitan merawat lansia.

“Program ini menarik simpati keluarga yang kesulitan mengurus lansia di keluarganya. Jadi strategi mencari simpati," ujar Rafif kepada CNNIndonesia.com, Senin (20/3) malam.

Simpati keluarga atau masyarakat atas program yang ditawarkan, akan dapat menaikkan elektabilitas para kandidat.

Rafif menilai kedua kandidat menawarkan program lansia yang memiliki tipikal sama. Namun, pasangan Ahok dan Djarot Syaiful dianggap lebih unggul dibanding Anies dan Sandiaga Uno, dilihat dari konsep kebijakan.

Rafif melihat program KJL sudah disertai kriteria orang tua yang dapat menerima program itu. "Sedangkan Anies justru ingin mengcover seluruh lansia yang menurut saya sulit,” kata dia.

Ahok dan Anies Berebut Simpati Lewat Program Lansia (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Ahok dan Djarot menyasar KJL bagi para lansia yang tidak mampu. Penerima KJL akan mendapat manfaat serupa seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Kartu tersebut nantinya dapat dicairkan menjadi sejumlah uang dan bisa digunakan untuk membeli sembako. Para lansia tak mampu akan mendapat Rp600ribu per bulan yang diambil dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

"Selama ini lansia memang sudah diurus di panti sosial. Tapi kan ada juga lansia yang tidak mau hidup di panti karena dekat dengan keluarga, padahal mereka tidak mampu. Itulah manfaat KJL," kata Djarot.
Sementara itu, pasangan Anies- Sandi menjanjikan tunjangan Rp300 ribu untuk semua lansia di Jakarta setiap bulan.

Dua dari lima program khusus lansia lainnya yang disusun pasangan itu adalah memperbanyak layanan deteksi kanker gratis serta menyediakan trasportasi umum gratis dan publik area ramah dan aman bagi lansia.

Efektivitas program-program Ahok-Djarot dan Anies-Sandi akan ditentukan pada 19 April mendatang. Siapapun yang meraih suara terbanyak, akan ada harapan bagi para lansia mendapatkan perhatian yang lebih baik dari pemerintah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER