Jakarta, CNN Indonesia -- Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan, sebanyak 64.726 personel gabungan siap mengamankan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 19 April nanti. Ribuan pasukan ini akan dikerahkan pada 13.032 tempat pemungutan suara (TPS) di Jakarta.
"Jadi disampaikan bahwa pengamanan satu TPS dilakukan oleh satu polisi, satu TNI dan dibantu dengan Satpol PP di sana," kata Iriawan di Kodam Jaya, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Iriawan berharap proses pemungutan suara berjalan sesuai aturan yang berlaku. Kepolisian akan menindak tegas kedua pasangan calon ataupun pendukungnya yang melakukan intimidasi, politik uang, dan menghalangi hak pilih warga Jakarta. Hal itu sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada.
"Saya jelaskan lagi akan ditindak secara tegas. Kami bersama-sama yang di depan ini, kami akan komitmen (tindak tegas) kepada yang akan coba melakukan hal tersebut," kata Iriawan.
Sementara itu, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan telah menerbitkan Instruksi Gubernur nomor 45 tahun 2017 untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
Dia mengatakan, untuk menciptakan iklim kondusif jelang hari pemungutan, Satpol PP dibantu jajaran kepolisian dan TNI, telah mencopot spanduk sebanyak 1.257 buah.
"Apapun bentuk spanduk yang tidak berizin apalagi sifatnya provokatif, kami copot," kata Sumarsono.
Dia menyampaikan, jajaran pemerintah provinsi juga telah melakukan apel siaga Satpol PP, lalu lintas Dinas Perhubungan, dan Pemadam Kebakaran, serta relawan siaga bencana.
Di sisi lain, Sumarsono mengimbau agar pemilik hak suara yang terdaftar di Daftar Pemilih Tetap harus membawa surat undangan atau C6 ke TPS. Adapun warga yang belum terdaftar di DPT tapi memiliki KTP DKI, akan diberikan kesempatan setelah pukul 12.00 WIB.