Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Panitia Tamasya Al Maidah Ansufri Sambo mengklaim sejumlah orang tertahan untuk masuk ke Jakarta terkait dengan rencana mendatangi TPS dalam Pilkada DKI Jakarta.
Dia menuturkan sampai malam ini sudah ada orang yang datang dalam acara Tamasya Al Maidah, namun tak menyebutkan jumlah detailnya. Sambo menyatakan sebagian massa sudah masuk ke Jakarta, walaupun ada pula yang dilarang masuk sehingga tertahan.
“Sampai malam ini sudah banyak yang datang, janjinya sampai 100 ribu,” kata Sambo dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (18/4). “Tapi di beberapa tempat, seperti masjid At-Tin malah diusir. Banyak yang dilarang, ditahan.”
Oleh karena itu, sambung dia, pihak panitia memberikan pernyataan agar Tamasya Al Maidah berjalan damai esok hari.
Dia juga menuturkan massa pun menginginkan tak ada kekacauan karena pihaknya datang dengan niat baik, yakni ibadah.
Tamasya Al Maidah bertujuan untuk mengirimkan sejumlah orang di pelbagai TPS pada Pilkada DKI Jakarta untuk mencegah kecurangan. Massa yang tergabung dalam acara itu menginginkan agar Jakarta tak dipimpin oleh Ahok, yang terjerat kasus penistaan agama.
TPS Sekitar MasjidDalam maklumatnya, Panitia Tamasya Al Maidah menyatakan pihaknya tetap mendatangi TPS di sekitar masjid dan musala tempat mereka menginap.
Selain itu, mereka mempersilakan massa untuk mendatangi TPS yang dikehendaki.
“Datangi TPS dengan tertib, aman dan damai. Serta jauhkan dari kesan intimidatif,” kata Sambo.
Kepolisian sebelumnya secara resmi melarang pengerahan massa ke TPS pada 19 April 2017. Hal itu berkaitan dengan pencegahan aksi intimidatif secara psikologis dan fisik dalam Pilkada nanti.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan memerintahkan sejumlah Kapolda di Jawa dan Sumatera untuk mencegah massa keluar untuk pergi ke Jakarta dalam rangka Pilkada di Ibu Kota. Dia menuturkan kepolisian dapat melakukan diskresi terkait dengan upaya pengamanan tersebut.