Anies-Sandi Lanjutkan Sejumlah Program Ahok-Djarot

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2017 21:32 WIB
Program yang akan dilanjutkan antara lain Kartu Jakarta Pintar, Jakarta Smart City, dan pembangunan infrastruktur. Program itu akan dimodifikasi.
Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama di Balaikota. Jakarta, Kamis, 20 April 2017. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sandiaga Uno menyatakan bakal mengadopsi sejumlah program pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat jika nantinya benar memimpin Jakarta. Program yang dilirik untuk diadopsi adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang akan menjadi KJP Plus.

"Jadi kita akan lanjutkan itu dan akan kita modifikasi dengan KJP Plus sehingga bisa menyentuh lebih banyak dan lebih merata," kata Sandi di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/4).

Selain program KJP, Sandi juga berjanji akan melanjutkan program lain yang dianggap baik. Terutama program pembangunan infrastruktur. Sandi mengklaim punya pengalaman membangun infrastuktur.
Pengalaman itu diyakini bakal membantunya melanjutkan program Ahok-Djarot. "Saya kombinasikan pembangunan dengan komitmen dan tata kelola yang baik," kata Sandi.

Program lain yang dipastikan berlanjut adalah Jakarta Smart City. Sandi mengatakan pernah diajak Ahok untuk melihat seperti apa Jakarta Smart City.

Sandi menilai Jakarta Smart City baik sebagai wadah mengelola informasi terkini DKI Jakarta. Ia berencana melibatkan banyak anak muda pada program itu agar banyak ide baru.

Sandi bersama Anies Baswedan adalah calon kuat pemimpin Jakarta. Keduanya dinyatakan menang dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Anies-Sandi juga unggul berdasarkan penghitungan suara manual dari Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta yang masih terus berjalan.

Jika tak ada perbedaan besar antara hasil quick count lembaga survei dengan hasil penghitungan KPU DKI, Anies-Sandi akan ditetapkan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur pada 4 Mei mendatang.

Tim Transisi

Sandi mengatakan, pihaknya akan membentuk tim untuk mempersiapkan transisi kepemimpinan. Tim transisi itu diisi oleh anggota dewan pakar.

Beberapa waktu lalu Sandi sempat menyampaikan bahwa tim transisi terdiri dari ahli, birokrat, akademisi, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat. Pembentukan tim akan memastikan keterwakilan semua pihak sehingga melihat semua aspek.
Tim juga berusaha merekrut perwakilan dari Pemerintah Provinsi Jakarta. "Mungkin saya harus diskusi dengan Pak Djarot, apakah diperbolehkan dan dimungkinkan. Kalau dimungkinkan beliau, ini harus dipastikan supaya tak ada benturan," kata Sandi.

Selain menyiapkan transisi kepemimpinan, tim juga membahas dan membicarakan program prioritas, salah satunya program rumah tanpa uang muka atau DP nol rupiah.

Sandi meminta izin memakai rumah Ketua Relawan Anies-Sandi, Boy Sadikin, sebagai markas tim transisi. Rumah itu terletak di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER