

mulai serius belajar fotografi sejak 1997 di jurusan fotografi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Usai menyelesaikan studi fotografi, ia menjadi fotografer secara profesional dan pernah bergabung di Media Indonesia, Jakarta Globe dan CNNIndonesia.com.
berkesempatan untuk menghabiskan hari-harinya dalam fotografi (jurnalistik) usai mengikuti workshop GFJA. Pernah merasakan bekerja sebagai fotografer media cetak, online dan serabutan. Kini aktif sebagai salah satu fotografer CNNIndonesia.com.
adalah fotografer CNNIndonesia.com yang berangkat mempelajari Ilmu fotografi secara otodidak. Ia lalu belajar dunia fotografi profesional dari tahun 2006 di Majalah Archipelago Merpati Airlines, MRA Media Group, News Papers The First Times dan Male Magazine Detikcom.
belajar fotografi semenjak berkuliah di fakultas Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Memberanikan diri ke ibukota untuk mengawali karier menjadi fotografer profesional di salah satu maskapai penerbangan. Merasa memiliki hasrat dan ingin belajar terus menurus di bidang foto jurnalistik kini Hesti menjadi bagian dari CNNIndonesia.com.
1.
Waktu terbaik untuk mendapatkan foto low light adalah saat fajar menjelang pagi, atau sore menjelang senja. Cahaya langit yang masih terlihat, ditambah pendaran lampu-lampu kendaraan dan gedung-gedung tinggi menjadikan foto terasa lebih sempurna dan memiliki kesan.
2.
Dibutuhkan tripod jika ingin menghasilkan foto yang presisi (tidak goyang ataupun blur). Dalam kondisi low light, kamera membutuhkan kecepatan/speed yang rendah untuk merekam cahaya yang lebih banyak.
3.
Perhatikan dan gunakan ISO yang benar saat kondisi cahaya redup. Semakin tinggi ISO, semakin terang foto yang dihasilkan dan kemungkinan semakin besar noise yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin kecil ISO yang digunakan, menghasilkan foto yang sedikit gelap dan minim noise.
4.
Gunakan fitur Night pada mode kamera ponsel. Ponsel terbaru dilengkapi fitur Night untuk memudahkan pengguna merekam cahaya malam. Fitur Night membutuhkan waktu beberapa detik untuk menyempurnakan gambar yang dihasilkan.
5.
Atur resolusi tertinggi pada kamera ponsel, misal 12M, 16M, 20M dengan kualitas imaji (image quality) tinggi.
6.
Jika ingin menyimpan hasil foto dengan ukuran besar, gunakan file RAW. Namun, jika hanya ingin disimpan di ponsel ataupun diunggah di sosial media, memilih file Jpeg cukup aman.
7.
Format ukuran foto pada ponsel beragam mulai 4:3 16:9 1:1. Pemilihan format mengikuti kebutuhan.
Fotografer: Safir Makki, Adhi Wicaksono, Andry Novelino, Hesti Rika
Editor: Vetriciawizach Simbolon
Tata Letak: Fajrian, Muhammad Ali