Mencoba tapi tak memaksa untuk dibeli, sebuah cara keramahan dan menarik perhatian. Saya terhipnotis untuk membeli beberapa cinderamata dan buah delima sebagai oleh-oleh sebelum pulang ke hostel. Harga satu kilogram buah delima di sini 18 ribu som (sekitar Rp30 ribu), cukup murah dibandingkan di Indonesia.
Mila rupanya melihat gerak-gerik saya di pasar ini.
Menghampiri saya dengan bahasa Inggris yang sangat baik, dengan santun ia memperkenalkan diri seorang karyawan hotel di kawasan kota tua Samarkand.
Seperti yang sudah-sudah pertanyaannya berasal dari negara mana, bagaimana kesan tentang Uzbekistan. Mungkin naluri sebagai pelaku wisata, ia menjelaskan lengkap tentang Pasar Siyob. Saking cepatnya, beberapa kalimat bahasa Inggris yang ia jelaskan tak mampu saya cerna.
Sore menampakan sinar emasnya, membentuk bayangan panjang orang di pasar tua ini. Udara semakin dingin, saya pun memutuskan untuk kembali ke hostel menyiapkan energi baru untuk perjalanan esok hari.