Pelita Buram
Metropolitan
Oleh:
Andry Novelino
Dalam cahaya yang redup, sketsa wajah yang mulai buram tergerus untaian waktu yang berdetak lirik tanpa empati.
Mati rasa. Layaknya benda mati yang ingin hidup hanya karena takut akan kehilangan kualitas diri, atau hanya karena egoisme semata tak mampu tunjukkan eksistensi di dunia nyata.
Dalam Kolong Kota kali ini saya menggambarkan redup cahaya dalam fatamorgana kehidupan Metropolitan. Menggunakan teknik eksposur ganda kamera digital, untuk melukiskan kehidupan kasat mata yang sesungguhnya berdimensi abstrak.
Dalam eksperimen karya fotografi saya kali ini, saya ingin menuangkan rasa dalam dimensi abstrak berupa fakta keseharian kehidupan yang ingin bebas, tapi tetap terbelenggu peraturan ketat pandemi di ibu kota.
Menggabungkan unsur goresan cahaya menjadi suatu sketsa fotografi eksposur ganda menjadi pilihan untuk menyampaikan pesan semangat kebersamaan dalam menunggu kepastian -- menuju bebas bernapas dalam keseharian, tanpa belenggu di separuh muka lagi.
Menggunakan goresan cahaya sebagai selubung buram wajah-wajah dalam kehidupan perkotaan. Seperti semangat yang sempat hilang dan kini menanti untuk bercahaya kembali.