Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima beberapa pesan bernada negatif terkait proses transisi dari pemerintahannya ke pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo yang kini sedang digodok. Hal itu diungkapkan SBY dalam akun Twitter pribadinya, Kamis malam (21/8).
“Pesan negatif itu berbunyi 'SBY dan Partai Demokrat jangan ngerecoki Jokowi.' Artinya SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi,” tulis Yudhoyono dlam akunya. Menurutnya, pesan itu beredar di sejumlah kalangan.
Yudhoyono mengatakan dalam kicauannya tak paham kenapa ia disebut merecoki. “Tidak ada niat dan pikiran sedikit pun untuk mengganggu Pak Jokowi,” kata Presiden RI keenam yang akan mengakhiri pemerintahannya pada Oktober 2014 itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sewaktu menyampaikan pidato kenegaraan pada 15 Agustus, ujar Yudhoyono, dia hanya mengatakan secara moral wajib membantu presiden baru. SBY menegaskan dia akan dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki.
“Jadi terserah kepada presiden baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya,” katanya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menyatakan niatnya adalah baik, yakni ingin ikut menyukseskan transisi antara dia dan presiden terpilih. Ini agar presiden terpilih ketika dilantik jauh lebih siap ketimbang dia sepuluh tahun lalu.
Bila ada yang tidak menghendaki dia menyukseskan proses transisi, ujar Yudhoyono, maka ia akan menghormatinya.