SBY Kesal Dituding Merecoki Jokowi

CNN Indonesia
Jumat, 22 Agu 2014 16:24 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak paham dengan tudingan bahwa dirinya telah merecoki proses transisi pemerintahan. Ia tegaskan tak ada niat untuk mengatur Jokowi.
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima beberapa pesan bernada negatif terkait proses transisi dari pemerintahannya ke pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo yang kini sedang digodok. Hal itu diungkapkan SBY dalam akun Twitter pribadinya, Kamis malam (21/8).
 

“Pesan negatif itu berbunyi 'SBY dan Partai Demokrat jangan ngerecoki Jokowi.' Artinya SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi,” tulis Yudhoyono dlam akunya. Menurutnya, pesan itu beredar di sejumlah kalangan.
 

Yudhoyono mengatakan dalam kicauannya tak paham kenapa ia disebut merecoki. “Tidak ada niat dan pikiran sedikit pun untuk mengganggu Pak Jokowi,” kata Presiden RI keenam yang akan mengakhiri pemerintahannya pada Oktober 2014 itu.
 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sewaktu menyampaikan pidato kenegaraan pada 15 Agustus, ujar Yudhoyono, dia hanya mengatakan secara moral wajib membantu presiden baru. SBY menegaskan dia akan dengan senang hati membantu jika memang dikehendaki.
 

“Jadi terserah kepada presiden baru. Tidak ada pikiran buruk dari saya,” katanya.
 

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyatakan niatnya adalah baik, yakni ingin ikut menyukseskan transisi antara dia dan presiden terpilih. Ini agar presiden terpilih ketika dilantik jauh lebih siap ketimbang dia sepuluh tahun lalu.
 

Bila ada yang tidak menghendaki dia menyukseskan proses transisi, ujar Yudhoyono, maka ia akan menghormatinya.

Secara terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan partainya tak terima jika SBY disebut merecoki Jokowi. “Kami tidak minta posisi, tidak minta kursi, dan jauh dari kata merecoki,” kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER