Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan tak melakukan langkah kompromistis dengan mengambil 16 kader partai politik sebagai menteri kabinetnya kelak, sebab porsi untuk menteri dari kalangan profesional masih lebih banyak.
“Jumlah 18 profesional itu bukan angka yang kecil,” kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (16/9). Arsitektur kabinet dengan komposisi 16 kader parpol dan 18 profesional itu diumumkan Jokowi dan JK semalam di Rumah Transisi.
Perbandingan jumlah orang parpol dan profesional tersebut berkaitan dengan soal dukungan politik dari partai, serta hubungan antara pemerintah dan DPR. “Hal seperti itu harus dikalkulasi,” ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun mantan wali kota Solo itu menegaskan kalkulasinya bukan kompromi. “Lebih banyak kementerian yang kami berikan (kursi menterinya) kepada profesional. Menurut saya itu paling penting,” kata Jokowi.
Terkait rencana mempertahankan jumlah 34 kementerian seperti saat ini, Jokowi mengatakan itu bukan angka mati. Dalam proses yang berjalan nanti, kementerian-kementerian yang dianggap tidak efisien bisa saja ditiadakan.
“Kalau dilakukan sekarang (menghapus kementerian), nanti malah nggak kerja. Urusannya hanya ribut-ribut,” kata Jokowi.