Jakarta, CNN Indonesia --
Adanya saling klaim kepemimpinan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membuat arah partai simpang siur tak jelas. Untuk itu Ketua DPP PPP Arwani Thomafi akan melakukan islah atau damai antara kedua pihak bertikai yaitu kubu Suryadharma Ali dan Emron Pangkapi.
“Sesuai instruksi ketua Majelis Dewan Syuro, saya akan melakukan islah antara kedua kubu sebelum muktamar dilaksanakan, dan kami sudah menyampaikan baik ke Pak SDA maupun Emron,” kata Arwani di kompeks parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9).
Menurut Arwani, nantinya dalam proses islah ini akan melibatkan unsur hukum. “Ini penting karena mengacu ke RUU Partai Politik, yang berwenang menyelesakan permasalahan adalah mahkamah partai,” ujarnya menjelaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak PPP sendiri sudah menyampaikan surat ke Mahkamah Partai untuk segera melakukan penelaahan terhadap apa yang terjadi di PPP sekarang. “Kami ingin secepatnya Mahkamah bertindak, agar adanya kepastian bagi DPC dan DPW PPP,” tutur Arwani.
Mengenai kepengurusan siapa yang paling sah antara SDA dan Emron, Arwani menjawab diplomatis. “Karena tidak jelas itulah saya bingung menjawab, dan mungkin itu baru bisa terjawab setelah muktamar nanti,” kata dia.
Sejak penetapan Suryadharma sebagai tersangka kasus korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, PPP sendiri memang mengalami banyak masalah, dan pada akhirnya terjadi saling tarik menarik kepengurusan antara Suryadharma dam Emron Pangkapi.