Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto secara aklamasi terpilih menjadi ketua umum partai berlambang kepala garuda itu dalam Kongres Luar Biasa yang digelar di Nusantara Polo Club, Cibinong, Bogor. Prabowo kini merangkap jabatan ketua umum untuk menggantikan Suhardi yang wafat pada 28 Agustus lalu.
“Semua dorongan pilihan itu berasal dari DPD Gerindra se Indonesia,” kata politikus Gerindra Desmond Junaidi Mahesa yang dihubungi usai acara oleh CNN Indonesia, Sabtu (20/9). “Secara aklamasi semua sepakat meminta kesediaan Pak Prabowo untuk merangkap jabatan hingga 2020. Namun keinginan itu ditolaknya sebab ia hanya ingin jadi ketua umum pada masa transisi saja.”
Prabowo terpilih secara aklamasi dalam Kongres Luar Biasa yang dihadiri 33 Dewan Perwakilan Daerah dan 503 Dewan Pimpinan Cabang. Masing-masing DPD dan DPC mengirimkan 3 fungsionarisnya, yakni ketua, sekretaris, dan bendahara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski Prabowo menerima mandat namun ia tak mau berlama-lama. "Pak Prabowo sudah menegaskan merangkap jabatan hanya sampai digelar kongres pertama Gerindra," kata Desmond. Berdasarkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, menurut dia, kongres pertama itu bakal digelar pada 2015 mendatang.
Desmond mengatakan alasan Prabowo menerima mandat sebagai ketua umum supaya masa transisi berjalan dengan lancar. Sehingga, katanya, kongres yang dimulai pukul 10.00 itu berjalan singkat dan penuh kekeluargaan. “Tak perlu lama kalau memang semua mandat sepakat, tak perlu ada pecah-pecahan partai,” katanya.
Selain agenda pemilihan ketua umum, kata Desmond, Kongres Luar Biasa juga mengagendakan untuk melakukan restrukturisasi fungsionaris partai dari pusat hingga daerah. “Kinerja di Pileg dan Pilpres jadi tolak ukurnya,” katanya. namun ia menegaskan dalam restrukturisasi tak diwarnai dengan pemecatan atau pemberhentian.