Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke IV, yang dibuka di Semarang, kemarin (19/9), Ketua Umum PDIP, Megawati sempat melemparkan gagasan mengenai pemakaian nama Tri Sakti. Menurutnya, nama Tri Sakti merupakan bentuk strategi yang dapat mewujudkan kemandirian bangsa, sama halnya dengan cita-cita dasar Pancasila.
Selain itu, Mega memilih nama Tri Sakti juga dikarenakan keberhasilan filosofi Tri Sakti pada saat digunakan sebagai tema kampanye, yang berakhir sukses mengantar PDIP ke kemenangan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2014. "Jalan ideologi sebagai pilihan yang sudah ditetapkan sejak Kongres Bali PDIP 10 tahun lalu, kini telah mengantar ke kemenangan Pileg dan Pilpres 2014, yang keduanya menggunakan tema kampanye yg sama yaitu Tri Sakti," kata Mega, seperti dikutip dalam rilis yang diterima CNNINdonesia.com, Sabtu (20/9).
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Sidarto Danusubroto, usai Rakernas hari pertama, menyarankan Jokowi untuk menggunakan nama Tri Sakti tersebut, sebagai nama kabinet yang akan dipimpinnya. Saran itu merupakan bentuk dukungan atas ide Megawati. Dia menganggap, penggunaan nama Tri Sakti untuk kabinet Jokowi-JK menjadi penting, untuk menjaga konsistensi serta kesinambungan perjuangan yang telah dilakukan oleh PDIP. Tidak hanya itu, bagi Sidarto, nama Tri Sakti juga memiliki filosofi sebagai penyatu visi dari latar belakang anggota kabinet yang berbeda-beda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penting menggunakan nama Tri Sakti untuk menjaga konsistensi dan kesinambungan perjuangan kabinet JKWJK di masa mendatang, agar tetap berbasis ideologi Pancasila. Tri Sakti juga dpt menyatukan visi dan orientasi kerja para menteri yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda," katanya.
Adapun, Sidarto berharap, Tri Sakti nantinya dapat dijadikan sebagai indikator kinerja yang harus diimplementasikan para menteri di kabinet Jokowi agar terus berkeinginan mensejahterakan rakyat. "Sehingga nantinya dapat menguatkan martabat bangsa di masyarakat dunia," jelasnya.