MUKTAMAR PPP

PPP Diyakini Bergabung ke Jokowi

CNN Indonesia
Kamis, 16 Okt 2014 07:32 WIB
"Sekarang masih di KMP, atau nanti akan pindah koalisi itu harus dihasilkan melalui muktamar islah, karena hasil produknya sah."
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali saat memberikan keterangan terkait sikap Fraksi PPP dalam mendukung Pilkada melalui DPRD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/9). CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Mahkamah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Chozin Chumaidy mengatakan tidak tertutup kemungkinan nantinya PPP akan berpindah dari kubu Prabowo di Koalisi Merah Putih ke kubu Jokowi di Koalisi Indonesia Hebat.

Chozin menekankan hal tersebut dapat dilakukan apabila PPP sudah melakukan muktamar islah. "Sekarang masih di KMP, atau nanti akan pindah koalisi itu harus dihasilkan melalui muktamar islah, karena hasil produknya sah," ujar Chozin saat dihubungi CNN Indonesia, Rabu (15/10).

Pernyataan tersebut didukung oleh Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang meminta muktamar Islah pada 19 Oktober. "Hari ini kan Merah Putih. Saya kan hanya islah saja dan yang diketahui PPP itu yang prinsip adalah partai amar makruf nahi munkar," kata dia dalam jumpa pers di Cengkareng, Jakarta, Rabu (15/10)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Surabaya, Jawa Timur, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy atau Romi menggelar Muktamar VIII (15/10) dengan agendanya antara lain untuk menentukan arah partai Kabah ini ke depannya. Ia pun mengatakan bahwa sudah memberikan lampu hijau untuk bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat di bawah Jokowi cs.

Sedangkan Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali bersikukuh membawa PPP untuk tetap berada dalam Koalisi Merah Putih.

Ketidaksejalanan dua kepemimpinan di internal partai ini sangat disayangkan oleh Chozin. "Prinsipnya muktamar (yang di lakukan itu) tidak menuju islah. Itu sangat mengecewakan. PPP jadi tidak dapat efektif dalam mengurusi rakyat," tuturnya.

Pengamat politik Charta Politica Yunarto Wijaya meyakini PPP akan bergabung ke kubu Jokowi. Ada dua hal yang mendasarinya. "Pertama, didominasinya DPR dan MPR oleh KMP. Kedua, hanya Suryadharma Ali yang mengarahkan keberpihakan ke Prabowo," kata Yunarto kepada CNN Indonesia, Rabu (15/10).

Dia mengamati dari bahasa-bahasa komunikasi yang terlihat bahwa PPP akan lebih kuat berkoalisi dengan poros PDIP itu. Namun, menurut Yunarto masih ada keraguan dari kubu Jokowi untuk menerima PPP.

"PPP terombang-ambing. KIH sulit juga kasih porsi karena PPP belum memastikan keterpihakan koalisi,” katanya. Meski begitu, menurut Yunarto peluang untuk bergabung kepada KIH masih lebih besar dibanding kembali ke KMP.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER