PRESIDEN BARU

Jokowi Belum Pasti Hadiri Undangan Abbott

CNN Indonesia
Senin, 20 Okt 2014 20:15 WIB
Joko Widodo menemui beberapa pemimpin negara tetangga di Istana Merdeka, Senin (20/10). Dengan masing-masing, Jokowi punya perbincangan berbeda.
Tony Abbott menghadiri pelantikan Presiden Joko Widodo (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Usai dilantik menjadi presiden baru Indonesia, Joko Widodo menemui beberapa pemimpin negara tetangga yang datang untuk memberinya ucapan selamat. Setelah Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Liong dan Perdana Menteri Malaysia, Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, Jokowi baru saja menemui Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

Kini, dia menjamu Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry di Istana Merdeka, Jakarta. Kerry tiba di ruang pertemuan tepat pukul 20.00 WIB, disambut Jokowi yang mengenakan batik berwarna cokelat. Keduanya langsung bersalaman dan berjalan ke tengah ruang tamu untuk berfoto. Kerry yang mengenakan setelan jas dan dasi berwarna biru kemudian berjalan menuju meja untuk menandatangani buku tamu.

Ditemui Senin (20/10) malam usai mengantar Abbott meninggalkan Istana Merdeka, Jokowi menerangkan perbincangannya dengan berbagai pemimpin negara itu menyangkut beragam topik. "Beda-beda pembicaraannya," ucap Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, pertemuannya dengan Lee Hsien Liong membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi. "Misalnya subsidi BBM. Kemudian juga mengenai infrastruktur," ujar dia. Selain itu, lanjut Jokowi, Lee juga menanyakan soal reformasi birokrasi. "Karena keluhannya memang empat hal itu. Subsidi BBM, infrastruktur, reformasi birokrasi, dan listrik. Itu saja," tutur suami Iriana Widodo itu.

Sementara itu, dengan Perdana Menteri Malaysia Mohd Najib bin Tun Abdul Razak, Jokowi berbicara soal regulasi di Indonesia yang menyulitkan Malaysia untuk berinvestasi, terutama di bidang-bidang tertentu.

Sedangkan dengan Tony Abbott, Jokowi mengaku banyak berbicara soal investasi. "Juga pelajar kita banyak di sana, tetapi pelajar mereka (Australia) tidak banyak di sini," kata sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Yang tak kalah penting, tutur Jokowi, Abbott mengundang dia hadir pada pertemuan para kepala negara anggota G-20. Kendati demikian, Jokowi mengaku tak tahu apakah dia akan menghadiri undangan tersebut. Sebab, dia belum memutuskan susunan kabinet. "Enggak tahu, karena saya belum punya kabinet. Saya ngomong tadi, kita belum punya kabinet. Saya belum tahu pengaturannya seperti apa," tutur dia.

G-20 merupakan kumpulan negara maju dan berkembang yang bertujuan mengatasi tantangan ekonomi global. Negara-negara itu umumnya menguasai perdagangan dunia. Indonesia menjadi anggota G-20 sejak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Di ASEAN, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang masuk kelompok itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER