Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Hanura Sarifuddin Sudding merepons positif ajakan Ketua DPR Setya Novanto untuk berdamai terkait kisruh pemilihan pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan.
Sarifuddin mengatakan pihaknya memang menginginkan adanya komunikasi antara pihak Koalisi Merah Putih dengan Koalisi Indonesia Hebat. “Iya harus dibuka ruang komunikasi seperti itu,” ujarnya saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (3/11).
Respons positif yang dimaksud, kata Sarifuddin, pihak KMP perlu mengakomodasi kepentingan KIH di parlemen. Salah satunya dengan memberi setidaknya satu posisi kursi ketua untuk KIH. “Bisa kita lakukan dengan mengubah tata tertib tentang mekanisme pemilihan pimpinan,” kata Sarifuddin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sarifuddin belum bisa memastikan bagaimana sikap KIH kalau permintaannya tidak direspons oleh KMP. “Kita menyambut positif ajakan Pak Setya itu tapi kita ya diakomodir, ini kan hanya alat kelengkapan dewan,” ujarnya.
Menurut Sarifuddin pihak PDI Perjuangan sebagai motor KIH tentunya berat kalau tidak diakomodir kepentingan oleh KMP. “Khusus PDIP mungkin tidak mau menerima,” tuturnya.
Sarifuddin mengingatkan saat ini semua anggota DPR ditunggu kerjanya oleh rakyat sehingga tidak perlu diteruskan situasi yang tidak kondusif.
Setya Novanto sebelumnya menuturkan pihaknya tidak melakukan pembedaan di antara dua kubu yang ada di DPR terkait pimpinan komisi dan alat kelengkapan dewan. “Tidak ada perbedaan, kita terbuka untuk melakukan suatu pembicaraan apalagi saya betul-betul mengapresiasi Jokowi-JK (kubu KIH di pemerintahan),” kata Setya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/11). (Baca:
DPR Sesuaikan Komisi dengan Kabinet Jokowi)
Menurut politikus Partai Golkar ini tidak menutup kemungkinan pemilihan pimpinan komisi bisa diulang sehingga membuka pulang bagi KIH untuk mendapatkan posisi. Semua itu bisa dilakukan asal ada kesepakatan kedua kubu. “Semuanya kalau bisa bicara, duduk bersama, kita tunduk kok, enggak ada masalah.”