Jakarta, CNN Indonesia -- Persoalan keakuratan data KTP elektronik atau e-KTP yang akan digunakan sebagai acuan Pilkada menjadi sorotan dalam rapat kerja Kementerian Dalam Negeri dengan pejabat Eselon I dan Eselon II di Gedung C Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Kamis (6/11).
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, Afriadi S. Hasibuan, menjamin keakuratan tersebut dengan sistem akurasi yang ada sekarang.
Dalam rapat, Afriadi memaparkan empat alat akurasi data yang digunakan oleh Kementerian Dalam Negeri, yaitu foto, tanda tangan, rekaman sidik jari, dan rekaman iris mata. Dari keempat alat tersebut, rekaman sidik jari dan rekaman iris mata dianggap sebagai senjata andalan dalam pengakurasian data.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari kedua cara tersebut, tidak mungkin orang memanipulasi data. Soal ini kami jamin data e-KTP pasti akurat. Kami sudah berkomunikasi dengan BPS, lembaga lain harus komunikasi dengan kami," ujar Afriadi..
Kendati demikian, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, tetap ingin memantapkan keakuratan data tersebut.
"Perlu segera ada pertemuan dengan KPU terkait Pilkada. Data harus akurat," kata Tjahjo Kumolo di akhir rapat.