Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah mengapresiasi aksi "blusukan" yang dilakukan beberapa Menteri di Kabinet Kerja Presiden Jokowi. Menurut Fahri, metode blusukan merupakan cara yang tepat untuk memetakan permasalahan di lapangan.
"Saya pikir dengan cara itu mereka (Menteri) bisa mengetahui masalah dan menyusun rencana serta program setelahnya. Ini prasangka baik saya," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/11).
Fahri menyontohkan aksi lompat pagar sewaktu Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri melakukan sidak terkait penyekapan sejumlah pekerja di penampungan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di kawasan Tebet, Kamis (6/11). Saat itu, lantaran pengelola penampungan tak membukakan pagar Hanif nekat hingga akhirnya melompati pagar rumah.
Meski dinilai positif, Fahri mengingatkan agar gaya blusukan Hanif harus dibarengi penerapan regulasi terkait bidang ketenagakerjaan. Ini dimaksudkan agar semua permasalahan ketenagakerjaan nasional dapat terpecahkan. "Dia juga harus buat regulasi yang lebih baik dan jelas agar masalah seperti kemarin tak terulang lagi," ucapnya.
Pria asal Nusa Tenggara Barat itu juga mengingatkan para menteri Jokowi untuk bisa menggunakan gaya "blusukan" sebagai alat pemecah masalah. Pasalnya, Fahri bilang, tidak sedikit gaya blusukan didasari karena aksi spontan semata.
"Jadi slogan Pak Jokowi kerja, kerja, kerja, ya harus selesai dong kerjaannya. Jangan sampai kerja, kerja, kerja, tapi masalahnya tambah banyak," tutup Fahri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT