Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti Poltracking Institute, Agung Baskoro, mengkhawatirkan masa depan Partai Golkar dengan melihat pada regenerasi kepemimpinan yang ada. Dia menekankan, hal yang perlu diperhatikan dari Golkar saat ini adalah mandeknya regenerasi kepemimpinan partai.
"Ada problem di dalam partai ini. Beberapa kali pemilu menjadi indikatornya, tidak pernah stabil," kata Agung dalam jumpa pers bertajuk Menyongsong Suksesi & Regenerasi Partai Golkar: Demokrasi atau Gerontokrasi? di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Rabu (13/11).
Seperti dicatat Poltracking Institute, Golkar tidak pernah menang dalam pemilu presiden. Bahkan, pada Pemilu 2014 Golkar gagal mengajukan kader terbaiknya dalam bursa capres.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk menanggulangi masalah tersebut, Poltracking Institute menganggap ada agenda prioritas dalam kelembagaan Partai Golkar yang harus diperhatikan, yaitu regenerasi kepemimpinan partai.
"Sebenarnya ada dua poin penting. Akuntabilitas dan transparansi partai, kemudian regenerasi kepemimpinan partai. Namun, dalam Golkar poin kedua patut digarisbawahi, karena sangan minim jumlahnya," ujar peneliti Poltracking Institute lainnya, Arya Budi, yang mendampingi Agung dalam konferensi pers tersebut.
Minimnya tokoh muda berpotensi dalam tubuh Golkar membuat Agung percaya Golkar akan terjun bebas menuju jurang kehancuran, meskipun memiliki nama besar dan sejarah.
Dia memprediksi selama tidak ada pengelolaan yang baik, pemilu lima tahun ke depan partai beringin itu akan tumbang. "Jika ditarung dengan calon partai lain, saya pikir Golkar akan kalah lagi," tutur Agung.