MUNAS GOLKAR

Komisi A Rapimnas Golkar Percepat Munas

CNN Indonesia
Rabu, 19 Nov 2014 18:25 WIB
Percepatan Musyawarah Nasional Partai Golkar akhirnya disepakati untuk dilaksanakan 30 November 2014, yang sebelumnya akan digelar Januari 2015.
Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (kanan) memukul gong didampingi, Akbar Tanjung, Idrus Marham dan Nurdin Halid saat pembukaan Rapimnas Partai Golkar ke VII di Yogyakarta, Selasa (18/11). Partai Golkar menggelar Rapimnas pada 18-19 November 2014 di Yogyakarta untuk membahas agenda politik dan persiapan Munas Partai Golkar. (Antara Foto/Regina Safri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teka-teki pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar mulai terjawab. Hasil Rapat Pimpinan Nasional di Yogyakarta, hari ini, memutuskan gelaran hajat lima tahunan partai beringin itu dilaksanakan 30 November 2014 di Kota Kembang, Bandung, Jawa Barat.

"Ya, di Bandung. Dan telah disepakati di Komisi A," kata Nurul Arifin, Wasekjen Partai Golkar secara singkat kepada CNN Indonesia, Rabu (19/11).

Ketua DPP Golkar Tantowi Yahya di Media Center Rapimnas Hotel Melia Purosani, Yogyakarta, mengatakan keputusan pelaksanaan Munas di Bandung dan percepatannya tidak dianggap melanggar aturan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal itu bisa dilakukan dan tidak ada yang dilanggar. Pak Aziz juga berpendapat kepemimpinan ARB bisa diperpanjang bila perlu," ujar Tantowi.

Tantowi memaparkan, rekomendasi Munas VIII Golkar di Riau pada 2099 lalu, Munas IX seharusnya digelar pada 2015. Namun, rekomendasi itu keluar untuk mengantisipasi bila ada kader Golkar yang bertarung di Pilpres 2014 selama dua putaran. Namun ternyata tak ada kader Golkar yang bertarung di Pilpres 2014.

"Ternyata juga pilpres selesai satu putaran dan tidak ada larangan bagi Partai Golkar untuk melakukan Munas sebelum tahun 2015. Tidak ada pasal yang dilanggar."

Hasil kesepakatan di Komisi A ihwal percepatan Munas dan tempat pelaksanaannya itu masih harus disepakati lagi melalui rapat pleno Rapimnas yang digelar malam ini.

Keputusan mempercepat Munas ini tiba-tiba berubah drastis. Sebelumnya DPP Partai Golkar menginginkan Munas pada Januari 2015, namun belakangan DPP menginginkan Munas dipercepat. Adanya dugaan percepatan Munas untuk melanggengkan Ical agar bisa kembali terpilih menjadi ketua umum, dibantah oleh Tantowi. "Tidak ada pihak yang diuntungkan," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ical mengklaim didukung oleh separuh lebih pemilik suara peserta Munas, yang bisa melanggengkannya kembali memimpin Golkar untuk lima tahun ke depan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER