MUNAS GOLKAR

Kader Terbelah, Golkar Diharap Sesepuh Tak Pecah

CNN Indonesia
Selasa, 25 Nov 2014 12:41 WIB
Pergantian kepemimpinan partai kerap memicu perbedaan pendapat. Sebagai sesepuh, Cosmas Batubara berharap hal itu tidak membuat Golkar terbelah.
Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie didamping Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung dan Nurdin Halid saat penutupan Rapimnas VII di Yogyakarta, Rabu (19/11). (Antara/Regina Safri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sesepuh Partai Golkar Cosmas Batubara menilai masalah yang mendera partai beringin menjelang pemilihan ketua umum adalah hal lumrah. Sebab hampir di semua partai, tarik ulur kepentingan antarkelompok dalam memperebutkan kursi nomor satu di partai pasti terjadi

"Ini hal biasa, hal kecil saat akan ada pergantian kepengurusan," kata Cosmas kepada CNN Indonesia, Selasa (25/11). Adanya satu kelompok yang menjagokan salah satu calon ketua umum, tentu akan mendapat reaksi dari kelompok yang lain.

Meski begitu, Cosmas cukup prihatin melihat kondisi Golkar. Dinamika partai beringin saat ini, menurut dia, punya dampak positif dan negatif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi era Orde Baru itu membantah hal tersebut adalah tanda-tanda perpecahan Golkar. "Belum pasti ada perpecahan," ujar Cosmas. (Baca: Priyo Budi Ramalkan Perpecahan Golkar)

Golkar saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menggelar Musyawarah Nasional IX pada Minggu, 30 November, di Bali. Jadwal ini dipercepat dari jadwal semula pada Januari 2015. Percepatan jadwal ini dinilai menuntungkan Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar yang kini mencalonkan diri lagi sebagai pemimpin partai beringin lima tahun ke depan.

Sementara sebagian kader Golkar, termasuk Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Yorrys Raweyai, menolak percepatan Munas. Menurut dia, percepatan Munas tidak sesuai dengan amanat munas sebelumnya di Pekanbaru pada 2009. Yorrys menilai hal tersebut melanggar konstitusi partai.

Yorrys juga mendesak pembentukan kepanitiaan Munas harus melalui rapat pleno yang mengakomodir semua kepentingan di internal partai. Yorrys bersama anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) bahkan sempat merangsek masuk ke rapat pleno DPP Golkar kemarin malam di Kantor Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Meski menuai protes, Munas IX, menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjp, tetap akan digelar di Bali pada 30 November. Ia menegaskan hal tersebut tidak dapat diganggu-gugat karena sesuai konstitusi partai, penentuan tanggal Munas merupakan hasil keputusan Rapimnas VII di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

DPP Golkar, kata Sharif, tidak akan melanggar hasil keputusan Rapimnas VII tersebut. "Rapimnas mempuanyai hierarki sesudah Munas. Kalau mereka tidak setuju dan complain, lakukan di Munas," kata dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER