Jakarta, CNN Indonesia -- Konflik yang mendera partai beringin tak berkesudahan. Kericuhan tak hanya terjadi di luar kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, tapi juga di dalam ruang rapat pleno DPP Golkar, Selasa (25/11).
“Prang! Prang!” Bunyi gelas-gelas pecah terdengar dari dalam ruang rapat usai Wakil Ketua Umum Golkar Theo L. Sambuaga membuka rapat hanya untuk menutupnya tak sampai semenit kemudian.
Theo membuka rapat pleno Golkar karena sang ketua umum, Aburizal Bakrie, batal menghadiri rapat itu. (Baca:
Golkar Rusuh, Ical Batal Hadiri Rapat DPP)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sesuai dengan mandat yang saya terima (dari Ical untuk memimpin rapat), saya ucapkan terima kasih kepada Saudara-saudara sekalian. Dengan ini saya cabut skors rapat pleno Partai Golkar. Saya nyatakan DPP akan menjalankan amanat Rapimnas VII di Yogya, dan dengan ini saya menutup rapat,” kata Theo di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.
Para pengurus Golkar yang hadir di rapat tersebut sontak berdiri. Raut kemarahan terpancar di sebagian wajah mereka. Gelas-gelas di meja pun dilempar ke lantai tanpa ampun, pecah berserakan.
“Itu namanya bukan rapat, tapi pengumuman!” teriak salah satu peserta rapat penuh amarah.
Seperti diketahui Rapimnas VII memutuskan Musyawarah Nasional Golkar yang mengagendakan pemilihan ketua umum partai itu digelar pada 30 November, dipercepat dari jadwal semula pada Januari 2015. Keputusan itu dituding sebagian kader memuluskan langkah Ical untuk memenangi kembali perebutan kursi Golkar 1.
Meski para peserta rapat berang, Theo tak mempedulikannya. Dia, Sekjen Golkar Idrus Marham, dan Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham langsung meninggalkan kursi pimpinan rapat dan berjalan keluar dari ruangan.