Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai menuding orang yang memecatnya tidak tahu aturan organisasi. Yorrys mengaku, keberadaanya di Kantor DPP Golkar kemarin dalam kapasitasnya sebagai kader dan Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).
Yorrys malah menuding balik ada orang-orang yang sengaja menyusupkan orang yang bukan kader partai ke kantor DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Menurutnya, Orang-orang bayaran tersebut hanya diberi seragam AMPG dan dikerahkan oleh beberapa pihak.
Dalam bentrok kemarin, kata Yorrys, ada beberapa orang yang berseragam AMPG ditangkap. Setelah ditanya mereka ternyata bukan kader Golkar. Sebagian dari mereka lari tunggang langgang sambil membuang seragamnya.
"Tidak ada anggota AMPG yang (penakut) seperti ini," katanya. Anggota AMPG menurut Yorrys sudah dilatih dan didoktrin sedemikian rupa sehingga tidak mungkin kabur bila terjadi bentrok seperti kemarin. (Baca juga:
Yorrys: Kondisi ini Harus Dilawan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yorrys sendiri yang dituding mengerahkan puluhan massa ke DPP Golkar kemarin sudah dilaporkan ke polisi dan diusulkan untuk diberhentikan oleh Ketua Komite Pelaksana Musyawarah Nasional IX Partai Golkar Ahmadi Noor Supit.
Menurut Yorrys, ada tuduhan yang dialamatkan kepadanya bahwa ia bertindak anarkis dan mengerahkan preman ke Kantor DPP Golkar kemarian. "Saya mau damai sebenarnya tapi ada massa bayaran," kata Yorrys kepada CNN Indonesia, Rabu (26/11). Kader yang tidak memahami organisasi inilah yang menurut Yorrys jadi penyebab perpecahan di tubuh partai beringin.
Sebelumnya Ketua AMPG yang juga Wakil Sekjen Golkar Ahmad Dolly Kurnia berharap AMPG tidak dilibat-libatkan dalam kisruh partai. Bentrokan kemarin diharapkan Dolly bisa diambil hikmah oleh semua pihak.
Bentrokan menurutnya terjadi begitu cepat. Dua massa beda kubu bertemu di DPP Golkar, baku pukul dan saling lempar terjadi sebelum acara rapat pleno Golkar untuk persiapan musyawarah nasional.