Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai mengatakan,
Aburizal Bakrie atau Ical selama ini telah menggunakan cara-cara inkonstitusional dan otoriter. Hal tersebut tak bisa dibiarkan dan harus dilawan.
Namun Ical menurut Yorrys malah menudingnya melakukan tindakan inkonstitusional dan melanggar AD/ART. Yorrys juga dituding mengerahkan preman untuk melakukan aksi kericuhan di Kantor DPP Golkar kemarin.
Yorrys berpendapat, semua yang terjadi saat ini ada sebabnya. "Persoalan ini terjadi karena terjadi penafsiran konsitutsi yang berbeda," kata Yorrys, Rabu 92/11) kepada CNN Indonesia. (Baca juga:
Yorrys Cs Akan Terus Lawan Ical)
Kubu Ical, kata Yorrys, merasa paling benar dalam menerapkan konstitusi partai. Yorrys sendiri merasa bahwa apa yang dilakukannya kemarin bukan masalah besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berupaya menegakan konstitusi partai, apa yang dilakukannya mendapat dukungan dari kader lintas generasi. Dari mulai sesepuh, pini sepuh, pengurus, hingga kader muda Golkar.
Selama lima tahun memimpin Golkar, Ical dinilai Yorrys sudah menyalahi aturan dan memaksakan kehendak. Ical dinilai melakukan rekayasa dan otoriter untuk kepentingan kelompoknya. "Ini harus dilawan, ini mengapa dibentuk tim penyelamat," kata Yorrys.
Golkar, lanjut Yorrys, harus dijalankan sesuai dengan konstitusi dalam plaform karya dan kekaryaan. Pria asal Papua barat ini memaparkan kedatangannya pada rapat pleno di Kantor DPP Golkar kemarin dilakukan karena pengamatan sudah sejak awal dilakukan.
Yorry dituding sebagai aktor kerusuhan di Kantor DPP Golkar kemarin. Yorrys yang pernah mejabat sebagai Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) kemarin membawa puluhan massa ke DPP Golkar.
Bentrok melibatkan massa yang juga berpakaian AMPG. Yorrys menuding, massa berpakaian AMPG itu adalah massa bayaran yang bukan kader Golkar. Atas kejadian itu, Yorrys sudahn dipecat oleh DPP Golkar kubur Ical. Yorrys juga sudah dilaporkan ke kepolisian.