Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Theo L. Sambuaga menilai kerusuhan yang sempat terjadi di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, kemarin (25/11) merupakan salah satu bentuk dari dinamika kampanye dari pendukung masing-masing calon ketua umum.
"Kemarin memang ada kericuhan karena bentrokan dari dua pendukung," ujar Theo di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/11) malam.
Kendati demikian, ia meyakini tidak ada perpecahan yang terjadi di dalam tubuh partai beringin ini. Meskipun memiliki banyak calon ketua umum, ia menilai Partai Golkar masih satu dan tidak terbagi menjadi beberapa kubu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya ingin mengatakan kita tidak ada kubu-kubu di sini. Ini caketumnya memang banyak. Kalau semua diterjemahkan kubu, maka semuanya ada delapan kubu dong?," tuturnya sambil tertawa.
Bantahan pun terlontar terkait kabar Kantor DPP Golkar yang telah diambil alih oleh Agung Laksono dan Yorrys Raweyai. Theo menekankan Kantor DPP Golkar masih dikuasai oleh Ical sebagai ketua umumnya. Meskipun keadaan kemarin tidak menunjukkan hal seperti itu.
Usai kerusuhan yang terjadi di Kantor DPP Golkar kemarin, Ical tidak mengikuti rapat pleno yang sebelumnya sempat tertunda. Melalui Titiek Soeharto, Ical memberikan mandat Theo untuk memimpin, menjalankan, mengambil keputusan dan menutup rapat sebagai pengganti dirinya.
Tidak lama setelah rapat ditutup, Ical melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan menggelar jumpa pers di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta.
"Ah tidak, buktinya masih banyak teman kita yang ada di DPP. Tidak ada itu ambil-ambil alih. DPP masih dikuasai oleh Ketua Umum Partai Golkar Pak Aburizal," tandasnya.
Sore tadi, Ketua Presidium Penyelamatan Partai Agung Laksono menerangkan ia akan menduduki Kantor DPP Golkar guna melakukan rapat konsolidasi setiap hari. "Kami berencana setiap hari akan ada pertemuan di DPP," ujar Agung.