MUNAS GOLKAR

Kalla: Golkar Pecah, Politik RI dalam Bahaya

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 19:23 WIB
Mantan ketua umum Partai Golkar Jusuf Kalla menekankan pentingnya Golkar untuk tetap solid. Ia bicara langsung dengan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.
Mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla dan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung dalam peringatan HUT Golkar ke-50 di Jakarta (28/10). (Antara/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perpecahan Golkar ditanggapi serius oleh mantan ketua umum Golkar Jusuf Kalla. Dia telah berbicara dengan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Golkar Agung Laksono sebagai dua kubu yang berseteru di partai beringin. (Baca: Agung Gelar Munas Januari, Ical Tetap November)

“Sedang dicari jalan baiknya. Diupayakan ada jalan tengah penyelesaian sehingga panitia Munas berjalan baik dan bisa punya waktu (menyiapkan Munas) karena itu tidak mudah,” kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (26/11).

Musyawarah Nasional tandingan yang bakal digelar salah satu kubu dianggap Kalla sebagai efek dari rasa kurang percaya diri. “Itu saya pahami, namun Golkar harus tetap bersatu,” ujar Kalla.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Presiden RI itu menekankan pentingnya persatuan Golkar. “Saya harap Golkar satu dan kedua belah pihak saling mengakomodasi. Jika Golkar pecah, akan membahayakan situasi politik Indonesia,” kata Kalla

Pria kelahiran Makassar itu juga mengimbau kepada pemimpin Golkar untuk melangsungkan Munas dengan demokratis dan transparan. Munas mengagendakan pemilihan ketua umum Golkar.

“Sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Partai, harus terbuka untuk siapa saja yang mau menjadi calon ketua, dengan sistem pemilihan apapun dan kapan pun, misal voting tertutup,” ucap Kalla.

Kalla sudah mengajak Ical untuk membahas hal tersebut. “(Ical) harus menjamin itu (pemilihan ketua umum yang demokratis dan transparan),” kata Kalla.

Ical memastikan Munas akan tetap digelar 30 November sampai 3 Desember di Bali, sedangkan Agung bakal menggelar Munas pada Januari 2015 di Jakarta. Ical dan Agung sama-sama mengincar kursi Ketua Umum Golkar untuk lima tahun ke depan. (Baca Golkar Terancam Seperti PPP: Dua Kubu Tarung di Jalur Hukum)

Kubu Agung menduga percepatan Munas Gokar merupakan upaya Ical untuk menduduki kembali kursi nomor satu di partai beringin. Untuk mengantisipasi dominasi Ical, Agung lantas membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar. (Baca: DPD I Golkar se-Indonesia Dukung Munas Ical)

Baca kisah jatuh-bangun Partai Golkar di FOKUS: Umur Emas Partai Beringin
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER