MUNAS GOLKAR

Tiga Ormas Golkar Minta Tak Ada Intimidasi

CNN Indonesia
Kamis, 27 Nov 2014 18:39 WIB
SOKSI, MKGR, dan Kosgoro meminta Golkar jangan ada lagi pemecatan kader di daerah.
Priyo Budi Santoso mengingatkan pemilihan alat kelengkapan dewan tidak perlu cara sapu bersih. Pernyataan dikemukakan di Jakarta, Kamis (7/11). (CNN Indonesia/Arie Riswandy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi pendiri Partai Golkar menyayangkan kisruh yang terjadi tubuh partai. Pimpinan tiga organisasi itu berkumpul di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Golkar, Slipi, Jakarta Barat, untuk menyampaikan harapannya pada Golkar. Tiga organisasi pendiri itu adalah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan  Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro).

Tiga pimpinan organisasi itu adalah Ketua Presidium SOKSI Lawrence Siburian, Ketua Umum MKGR Priyo Budi Santoso dan Ketua Kosgoro Agung Laksono. "Kami sebagai organisasi pendiri merasa prihatin terhadap berbagai persoalan terakhir yang melanda Golkar," kata Priyo.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar itu mengatakan Golkar bukan partai baru. Sudah setengah abad Golkar menjadi bagian penting republik ini. Pasang surut mewarnai perjalan panjang partai beringin. Maka kisruh menjelang Musyawarah Nasional harus disikapi serius.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Priyo meminta para petinggi partai diminta untuk mendasarkan diri pada asas kekeluargaan dan gotong royong.

Terkait rencana pelaksanaan Munas IX yang masih simpang siur, organisasi pendiri meminta Golkar menyelenggarakan Munas dengan cara demokratis, adil, jujur dan transparan. "Jangan ada intimidasi, penggiringan atau apapun yang bikin suasana tidak kondusif," kata Priyo.

Sebagai perwakilan organisasi pendiri, Priyo menyerukan agar mulai saat ini dilakukan moratorium pemecatan terhadap semua DPD Golkar se-Indonesia. Sebab ancaman pemecatan pada kader di daerah jadi penyebab rasa takut menjelang Munas.

"Pimpinan dan para Ketua DPD II Golkar se-Indonesia tidak boleh atas nama apapun dipecat atau digeser karena perbedaan politik," kata Priyo.

Soal pembentukan tim penyelamat partai, Priyo menilai ini adalah bentuk refleksi proses panjang jelang munas. Dibentuknya tim penyelamat ini menurutnya masih dalam kerangka mengembalikan golkar ke jalan AD/ART dalam rangka membesarkan Golkar.

Untuk mengurai semua masalah yang ada, organisasi pendiri menganjurkan kepada semua pihak, terutama pimpinan Golkar, untuk mengedepankan asas kekeluargaan dan solidaritas yang selama ini jadi ciri partai.

"Tidak mungkin kami terima model-model yang bertentangan dengan aspek yang tadi kami sebutkan," kata Priyo. Menghadapi Munas IX, organisasi pendiri berharap ada rekonsialiasi semua pihak. Jangan ada lagi kericuhan seperti yang terjadi kemarin di Kantor DPP Golkar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER