MUNAS GOLKAR

Nurul: Saran Wantim Golkar Cukup Didengar

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 14:23 WIB
Dewan Pertimbangan Partai Golkar hanya bisa menyarankan. Keputusan ada di tangan Dewan Pimpinan Pusat selaku penyelenggara Musyawarah Nasional.
Juru bicara Partai Golkar Nurul Arifin. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar enggan menuruti permintaan Dewan Pertimbangan Partai agar pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) IX ditunda.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin, Jumat (28/11), mengatakan Munas tetap dijadwalkan di Nusa Dua, Bali pada 30 November 2014.

"Ini sesuai amanat Rapimnas (Yogyakarta)," kata Nurul saat dihubungi wartawan di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menegaskan Dewan Pertimbangan Partai Golkar hanya dapat memberikan saran. Keputusan akhir tetap ada di tangan DPP Partai Golkar selaku penyelenggara munas.

"Kami (DPP) tidak harus menjalankan, cukup didengarkan saja sifatnya," ujar Nurul.

Meski sudah dipastikan Munas akan tetap diselenggarakan pada Ahad (30/11) ini, Nurul mengaku belum begitu mengetahui pengamanan dari Munas itu sendiri.

Yang pasti saat ini panitia Munas sudah berada di Pulau Dewata itu untuk mempersiapkan pelaksanaan Munas. Salah satunya adalah Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo.

"Iya, kami sudah berada di Bali," kata Bambang melalui pesan singkat. Menurutnya, persiapan terus dilakukan oleh panitia penyelenggara untuk pelaksanaan munas ke IX ini.

Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, keputusan meminta penundaan munas diambil setelah pertemuan digelar seluruh anggota Dewan Pertimbangan di rumah Akbar di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Demi menghindari pertentangan dan situasi yang semakin tidak kondusif, sebaiknya waktu pelaksanaan Munas IX Partai Golkar yang rencananya diadakan Ahad hingga Rabu ditunda," kata Akbar Kamis (27/11) malam.

Dewan Pertimbangan menurutnya juga akan memediasi dua kubu yang saat ini berseteru untuk menemukan kata damai. Akbar juga mengkritik keberadaan Tim Penyelamat Partai Golkar yang saat ini diketuai oleh Agung Laksono. Keberadaan tim ini menurut Akbar tidak sesuai dengan AD/ART partai.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER