PENDAMPING AHOK

Ridwan Saidi: Posisi Wagub Itu Ban Serep

CNN Indonesia
Jumat, 28 Nov 2014 11:17 WIB
Kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong menjadi rebutan banyak pihak. Namun bagi tokoh Betawi Ridwan Saidi posisi DKI-2 itu tidak penting.
Basuki Tjahja Purnama sebelum pelantikan menjadi Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 November 2014. Ahok merupakan gubernur pertama yang dilantik Presiden Jokowi di Istana Negara pada masa pilkada langsung. Hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong menjadi rebutan banyak pihak. Namun bagi tokoh dan budayawan Betawi Ridwan Saidi posisi DKI-2 itu tidak penting.

“Wakil gubernur itu kan ban serep, nggak penting posisi itu sih, cuma ngurusin santunan-santunan dan hibah,” kata Ridwan saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (28/11).

Ridwan menganggap kalau PDI Perjuangan dan sejumlah pihak menngincar posisi tersebut mungkin ada kepentingan. “Kalau PDIP ngotot supaya Boy (Sadikin) yang mengisi, kita nggak tahu mereka misalnya punya agenda sendiri,” ujar Ridwan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ridwan pun mengatakan latar belakang calon wakil gubernur juga tak penting apakah itu dari kalangan politikus atau profesional. “Sama saja buat saya. Dari kalangan profesional tetap saja dia itu partisan partai politik,” kata Ridwan. “Kalau mau yang bagus itu dari kalangan TNI, kalau dari sipil sudah banyak gagalnya,” lanjut dia.

Disinggung persoalan macet dan banjir yang harus menjadi prioritas pemimpin Jakarta, Ridwan mengatakan bahwa masalah penanganan banjir terkait soal dana. “Kalau soal sodetan Kali Ciliwung sudah selesai kan, pemerintah daerah di dekat DKI tak setuju,” kata Ridwan. “Kalau soal macet, saya sudah nggak ada ide lagi,” Ridwan menambahkan.

Ridwan lantas menyoroti persoalan di depan mata selain banjir dan macet yaitu masalah anggaran yang harus segera ditetapkan dalam RAPBD DKI namun hingga kini belum ada kejelasan. “Harusnya akhir bulan ini RAPBD tentang anggaran harus disepakakati antara pemerintah dan DPRD DKI,” ujarnya.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) hingga kini belum didampingi oleh wakil. Ahok menginginkan wakilnya tak dari kalangan politisi. Ia lebih memilih dari kalangan profesional yang dinilainya lebih memahami persoalan dan bisa diajak kerja keras.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER