Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya Dewan Pertimbangan Partai Golkar untuk melakukan mediasi antara dua kubu yang berseteru bisa jadi berimbas ke pelaksanaan Musyawarah Nasional di Bali. Tak menutup kemungkinan, jadwal penyelenggaraan yang sudah ditentukan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar terancam batal.
“Kami imbau agar mereka bisa bertemu dulu, baru setelah itu sebaiknya melakukan musyawarah,” kata Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (28/11). (Baca juga:
Hari Ini Dewan Pertimbangan Upayakan Mediasi)
Menurut Akbar dewan pertimbangan bakal melakukan pendekatan kepada dua kubu hari ini. Ia mengaku sudah melayangkan surat ajakan kepada kubu Agung Laksono maupun bertelepon langsung dengan pihak Aburizal Bakrie.
“Saya kira bisa diupayakan titik temu sehingga bisa melakukan rekonsiliasi,” katanya. “Imbasnya bisa jadi jadwalnya mundur, namun itu tergantung keputusan DPP Golkar.” (Baca juga:
Munas Golkar Jalan Sesuai Jadwal Jika Dua Kubu Akur)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Soal jadwal Munas yang sudah ditetapkan oleh DPP partai Golkar dan jatuh pada 30 November esok, Akbar memang tak bisa menahannya. Sebab menurutnya itu adalah hak dari DPP untuk menggelar munas. “Kami sarankan untuk menunggu hasil dari mediasi yang kami prakarsai,” kata Akbar.
Dalam mediasi, lanjutnya, penjadwalan ulang musyawarah nasional bakal dibicarakan dalam rangka mediasi kedua kubu.
Akbar yakin kedua kubu bisa mengerti dengan tujuan dari mediasi yang akan ia prakarsai. Meski, apa yang dilakukan nantinya adalah mempertemukan kedua keinginan yang sebenarnya cukup berseberangan, tapi usaha itu dilakukan demo kemajuan Golkar yang selama ini diakuinya terus merosot sejak era reformasi.